Mohon tunggu...
Azwal Ilhan Akbar Ramadhani
Azwal Ilhan Akbar Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa aktif dari Universitas Budi Luhur. Saya hobi menulis tentang apapun terutama puisi dan pandangan saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Cara Menerapkan Prinsip-prinsip Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di Era Modern yang Memperhatikan Aspek Kemanusiaan dan Keadilan?

7 Mei 2024   19:37 Diperbarui: 7 Mei 2024   19:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nabi Muhammad SAW tidak hanya berurusan tentang politik dan agama, tetapi beliau sangat peduli dengan kesejahteraan umatnya. Beliau tidak memandang umatnya berdasarkan urusan keagamaan dan politik, tetapi berdasarkan kemanusiaan. Setiap langkah-langkah yang beliau ambil selalu mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan dampak terhadap kesejahteraan umatnya. 

Dalam dinamika dunia modern yang beragam dan kompleks, sikap empati dan peduli terhadap kesejahteraan ekonomi dan sosial rakyatnya sangat penting. Seorang pemimpin tidak boleh berfokus pada aspek agama dan politik  semata, tetapi harus memiliki visi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. 

Kepemimpinan yang berempati dan peduli terhadapat rakyatnya adalah sala satu landasan yang kuat untuk membentuk masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Artinya, tidak peduli bagaimana latar sosial, ekonomi, suku, atau etnis seseorang, mereka dapat berkontribusi dalam masyarakat. Dengan mendengarkan dan merespons masukan mereka secara positif, seorang pemimpin dapat memperkuat rasa solidaritsas dan kebersamaan, yang pada akhirnya akan memperkuat fondasi masyarakat.

3. Toleransi Antarsuku dan Agama

Nabi Muhammad SAW membangun hubungan yang baik antarsuku dan agama, membangun kerjasama serta toleransi sebagai landasan utama. Beliau tidak hanya menghormati keberagaman, tetapi menerapkan sikap toleransi demi kepentingan kerjasama dari berbagai kelompok masyarakat. 

Beliau meununjukkan bahwa bedanya suku, agama tidak menjadikan sumber konflik, tetapi dapat dijadikan sebagai sumber kerjasama dan persatuan. Di era modern yang dimana konflik antaragama masih sering terjadi, pendekatan sikap ini masih sangat relevan. Dengan menerapkan prinsip toleransi yang dipegang teguh oleh Nabi Muhammad SAW. 

Pemimpin yang toleransi dan menghargai keberagaman, dapat menciptakan lingkungan yang harmonis. Tidak hanya itu, tetapi prinsip tersebut juga dapat memperkuat fondasi stabilitas dan kedamaian dalam lingkungan masyarakat.

Kesimpulan

Dari ketiga prinsip tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik kepemimpinan Nabi Muhammad SAW masih relevan untuk digunakan pada masa kini. Seperti bersikap adil, empati dan peduli terhadap sesama, toleransi antarsuku dan agama adalah nilai yang dapat menjadi pedoman untuk para pemimpin dalam membangun masyarakat yang harmonis. 

Pemimpin yang bersikap adil adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis. Tanpa memandang suku, etnis, maupun agama setiap orang harus mendapatkan perlakuan yang sama, dan  hal ini menjadikan lingkungan lebih inklusif dan berdaya. Selanjutnya sikap toleransi antarsuku dan agama memiliki peran penting dalam mengatasi konflik yang ada dalam era modern saat ini. 

Dengan memberikan pengertian, menghargai perbedaan, seorang pemimpin dapat membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan menerapkan nilai dan prinsip diatas yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW, pemimpin dan semua elemen masyarakat dapat membangun lingkungan yang harmonis, damai, dan tentram secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun