Mohon tunggu...
Azura Mayashi
Azura Mayashi Mohon Tunggu... Musisi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Sidat, Untung atau Buntung?

25 Desember 2019   22:50 Diperbarui: 25 Desember 2019   22:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurangnya produsen ikan sidat di pasar Asia Timur, menjadikan bisnis ikan sidat sangat berpotensi untuk dijalankan. Permintaan dunia terhadap ikan sidat bisa mencapai 150.000 hingga 200.000 ton setiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan. Permintaan terbesar berasal dari pasar Asia Timur, yaitu Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Indonesia memiliki potensi ikan sidat yang cukup besar dan sangat menguntungkan apabila dikelola dengan cara yang tepat. Berdasarkan data fishbase.org, terdapat delapan dari 22 jenis spesies sidat yang ditemukan di perairan Indonesia, termasuk sidat spesies Anguilla Bicolor dan Anguilla Marmorata yang paling diminati pasar. Melihat tingginya permintaan dan potensi dari ikan sidat, PT Illacota Jaya Makmur hadir untuk memenuhi permintaan tersebut.

Illacota

Illacota merupakan produk ikan sidat yang dihasilkan oleh PT Illacota Jaya Makmur. Illacota terdiri dari tiga jenis produk, yaitu sidat segar, sidat filet, dan sidat panggang (unagi kabayaki). Produk ini tersedia dalam ukuran 150 gram untuk sidat segar, dan 250 gram untuk sidat filet dan sidat panggang (unagi kabayaki). Ketiga produk tersebut memiliki kualitas tinggi karena diolah melalui proses dan alat yang terstandarisasi. Produk sidat khususnya sidat panggang (unagi kabayaki) sangat diminati dan dicari oleh masyarakat Asia Timur, terutama Jepang dan Taiwan.

Proses pemasaran produk Illacota dilakukan sesuai dengan segmentasi. Segi segmentasi geografis yaitu masyarakat Indonesia yang belum mengenal ikan sidat dengan baik dan masyarakat Asia Timur sebagai konsumen terbesar ikan sidat di dunia. Segi segmentasi psikologi yaitu masyarakat dengan pola hidup sehat dan masyarakat pecinta masakan olahan Jepang.

Tapi sidat terancam punah?

Dalam menjalani kegiatan operasional, PT Illacota Jaya Makmur sangat mengedepankan motto perusahaan, yaitu "Quality First, Sustainability Always". Motto tersebut memiliki arti bahwa perusahaan sangat mengedepankan kualitas produk tanpa mengabaikan kelestarian ikan sidat di habitatnya. Kepedulian perusahaan terhadap ikan sidat diwujudkan dengan melepas sebanyak 7,5% ikan sidat hasil budidaya ke alam setiap tahunnya.

Bagaimana potensi investasinya?

Potensi investasi pada produk ini sangat tinggi. Melalui analisis kelayakan investasi, Illacota memiliki Internal Rate of Return sebesar 44,69% dengan discount factor sebesar 10%. Rasio Benefit-Cost menunjukkan angka positif selama lima tahun pertama dengan rata-rata 1,86. Lebih menarik lagi, periode pengembalian investasi (payback period) hanya dalam jangka waktu sekitar 2 tahun 2 bulan.

Sangat potensial bukan? Mari investasikan uang anda di PT Illacota Jaya Makmur!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun