Mohon tunggu...
Azura Mahmud
Azura Mahmud Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Kembali Membangun Kampung "Marsipature Hutanabe"

6 Februari 2018   21:59 Diperbarui: 7 Februari 2018   23:14 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari membangun kampung halaman sendiri! Begitulah seruan dari mantan Gubernur Sumut, Almarhum Letnan Jenderal ( Purn ) TNI Raja Inal Siregar. Marsipature Hutanabe yang diambil dari bahasa Angkola ini, dulu sempat menjadi sebuah konsep yang sangat populer dan hingga kini masih terus diingat.

            Raja Inal mencetuskan konsep ini pada 1 Mei 1988, konsep ini ditujukan kepada putera-puteri Sumut yang merantau dan sukses diperantauan untuk kemudian ingat dan kembali membangun kampung halamannya. Sebuah konsep pembangunan yang menjadikan Putera Daerah sebagai garda terdepan pembangunan daerah. Raja Inal percaya para perantau lebih memiliki banyak keunggulan dibanding kaum kerabatnya yang hanya menetap di kampung. Kaum perantau yang telah sukses itu harus kembali dan membangun kampung halamannya, Sumatera Utara.

            Atas dasar itulah, mungkin, Letjend TNI ( Purn ) Edy Rahmayadi rela mengakhiri karir militernya  justru disaat Ia berada di puncak karir, untuk kembali ke kampung halamannya Sumatera Utara. Keinginan Edy untuk membangun Sumut sudah Iama Ia impikan, sejak beliau menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan, Edy Rahmyadi dengan segala kemampuan yang dimilikinya telah mulai membenahi Sumut. Edy mulai membenahi tim sepakbola kebanggaan masyarakat Sumut, PSMS Medan. Edy memberikan rasa aman dan nyaman masyarakatnya, sejumlah tempat Judi ditutup, Premanisme tak berkutik.

            Edy Rahmayadi memang tak dapat dipisahkan dari Sumatera Utara. Beliau Tumbuh di Sumut. Sebagai Putera Asli Melayu-Jawa Sumut, Edy menjalani sebagian besar hidupnya di Sumatera Utara. Masa sekolah Edy berakhir di SMA Negeri 1 Medan. Kemudian dilanjutkan di Universitas Islam Sumatera Utara ( UISU ) sebelum Edy memasuki Akademi Militer. Di UISU inilah Edy bertemu pasangan hidupnya, Ibu Nawal Lubis.

            Karir militer Edy Rahmayadi juga tak dapat lepas dari Sumut. Jauh sebelum menjabat Pangdam I Bukit Barisan, Edy yang waktu itu berpangkat Mayor menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Yonif 100, yang bermarkas di Namu Sira-sira Langkat. Semasa menjabat Danyon Linud 100, Edy yang memang pecinta olahraga sepakbola itu memimpin Persatuan Sepakbola Angkatan Darat.

             Kini, Edy dengan segudang prestasi Skala Nasional itu kembali ke kampung halaman yang dicintainya. Edy sebagai Putera Aseli Daerah, tentulah lebih memahami seluk beluk permasalahan, baik pemerintahan maupun masyarakat Sumatera Utara. Semoga apa yang dicita-citakan Edy Rahmayadi dapat terwujud, dan seperti harapan Almarhum Raja Inal Siregar: Agar Putera Daerah menjadi garda terdepan pembangunan daerah. Marsipature Hutanabe !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun