Mohon tunggu...
Azula Anindya Sayyidah
Azula Anindya Sayyidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Humaniora dan Bisnis, Universitas Pembangunan Jaya.

Merupakan pribadi yang periang dan gemar membaca buku atau novel fiksi terutama karya Tere Liye.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengapa Kita Sulit Percaya Setelah Dikecewakan Orang Lain?

15 Desember 2022   09:12 Diperbarui: 1 Januari 2023   18:30 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dikecewakan orang lain. (sumber: pixabay.com/Mohamed Hassan)

Setelah merasa dikecewakan oleh orang disekitar kita, khususnya orang yang paling kita percayai, tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan menjadi sulit percaya lagi pada orang tersebut. 

Kepercayaan adalah salah satu hal yang dapat dikatakan suci dan rapuh. Kepercayaan bisa saja dirusak oleh siapapun dan kapan pun. 

Walaupun pada dasarnya manusia membutuhkan rasa saling percaya satu sama lain untuk dapat bertahan dalam hidup, hal tersebut tetap tidak menutup kemungkinan bahwa orang tersebut akan mengkhianati kita di berbagai kemungkinan kedepannya.

Berdasarkan seorang psikologi, Erik Erikson mengatakan,

Hal yang pertama dipelajari oleh manusia adalah bagaimana lingkungan yang ditinggalinya dapat dipercaya atau tidak?

 Erik Erikson juga menambahkan bahwa trust atau kepercayaan adalah hal yang paling mendasar dan memiliki peranan penting dalam pengembangan diri kita, bagaimana kita membentuk karakter atau kepribadian kita.

Kepercayaan sendiri dapat dikatakan sebagai hal yang sangat krusial dalam hidup kita, kepercayaan ini dapat kita gunakan sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup. 

Sulit untuk memercayai orang lain akan berdampak buruk bagi kondisi mental kita. Kondisi sulit memercayai orang lain ini biasa dikenal dengan istilah trust issue.

Lantas Apa itu Trust Issue?

Trust issue ialah suatu kondisi ketika seseorang kesulitan untuk memercayai orang-orang. 

Hal tersebut biasanya dikarenakan seseorang tersebut telah menerima pengkhianatan, atau suatu tindakan yang mengecewakan bagi dirinya, sehingga dia kehilangan rasa percaya dengan orang-orang tersebut. 

Perlu diingat bahwa trust issue ini bisa terjadi oleh siapa saja, kapan saja, dan dapat disebabkan oleh siapa saja bahkan orang terdekat kita sekalipun.

Seseorang yang mengalami kesulitan untuk memercayai orang lain dapat diakibatkan oleh beribu alasan yang dapat memicu hilangnya rasa percaya itu tadi. 

Ketika kita sering dihadapi oleh kebohongan-kebohongan yang terjadi dan dilakukan oleh orang sekitar kita, maka hal tersebut dapat berdampak pada salah satu faktor psikologi perkembangan kita.

Dari hal tersebut dari menyebabkan kita mempunyai mistrust yang dapat membuat pola pikir kita menuju kearah yang negatif. 

Kita dapat mempunyai pemikiran bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa kita percayai, sehingga memicu rasa takut pada diri kita yang jika berkepanjangan dapat memicu stres.

Berdasarkan sejumlah penelitian, dibohongi atau dikecewakan dapat memicu berbagai dampak pada kehidupan seseorang. 

Dampak tersebut dapat berupa perasaan emosional seperti marah, kecewa, malu yang dapat terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Seperti saat kita berpacaran, kita akan menaruh kepercayaan kepada pasangan kita. 

Namun, disaat mereka mengkhianati kita dengan berselingkuh atau berbohong, kepercayaan itu akan hilang dan kita cenderung takut untuk menaruh kepercayaan kita lagi kepada mereka.

Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Trust Issue?

Untuk mengembalikan perasaan yang telah dikecewakan tersebut, maka salah satu cara yang dapat kita lakukan ialah healing. Healing di sini bukan berkonotasi traveling atau jalan-jalan ya. 

Healing yang dimaksud dalam konteks trust issue ini ialah dengan menenangkan pikiran kita dengan menjauh sejenak dari orang-orang yang telah mengkhianati kepercayaan kita, serta merefleksikan apa yang sebenarnya kita rasakan.

Setelah mengetahui apa yang sebenarnya kita rasakan atau emosi apa yang kita rasakan, maka langkah selanjutnya ialah melakukan komunikasi secara jujur dan terbuka dengan orang yang telah mengecewakan kita.

Dengan kita mengomunikasikan hal tersebut secara jujur, maka secara tidak langsung kita dapat membuat orang tersebut lebih memahami bagaimana cara untuk memperlakukan kita dengan baik, sehingga akan terhindar untuk melakukan hal lain yang dapat kembali menyinggung rasa kepercayaan kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun