menyentil si jati diri nan tak tunggal.
Bagai katarsis,
oleh persona lainnya nan terpenggal.
Elusif tentang siapa adalah siapa.
Rumpang,
juga sangsi.
Seolah bergidik akibat afeksi,
terkelu dan termangu.
Rupanya tak sepadan antara refleksi dan fantasi.
Dihadapkan ia kepada realitas.
Menguap cerdiknya, tinggal bebalnya.
Padang, 25 Oktober 2022
S. M. A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!