Mohon tunggu...
Azrul Sani
Azrul Sani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah sebagai mahasiswa baru

Nama saya mohammad azrul sanni,saya berasal dari lamongan,kebribadian saya adalah rajin dermawan,hobi saya adalah olahraga dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

12 November 2024   20:37 Diperbarui: 12 November 2024   20:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ChatGPT bilang:

ChatGPT

Tema: Sejarah Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pendahuluan: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang harus dijaga dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Sejarah Pancasila bermula sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan terus berkembang sebagai landasan bagi keutuhan bangsa Indonesia.

Isi:

Latar Belakang Lahirnya Pancasila

Pada masa perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia memerlukan satu ideologi yang dapat menyatukan beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila pertama kali dirumuskan oleh Soekarno, sebagai hasil dari musyawarah dalam perumusan dasar negara yang dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara yang sah setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Perumusan Pancasila

Pancasila digali dari berbagai pandangan dan pemikiran tokoh bangsa yang berperan dalam proses tersebut, seperti Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan lain-lain. Beberapa dasar filosofi yang mendasari Pancasila mencakup kebhinekaan, semangat gotong royong, dan keadilan sosial yang menjadi inti dalam kehidupan sosial dan bernegara.

Makna dan Nilai Pancasila

Setiap sila dalam Pancasila mengandung makna yang mendalam:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun