Yap, Mungkin teman-teman sudah tidak asing lagi mendengar kata "graffiti" Yang menghiasai tembok- tembok kota atau pembaca ingin sekali mempelajari ilmu graffiti dan menjadi writer graffiti terkenal?, berikut tips yang telah aku rangkum untuk bisa menjadi seorang penulis graffiti.
1. Roda
Sebelum memulai membuat graffiti, pembaca harus mengerti terlebih dahulu mengenai roda warna karena warna sangatlah penting dalam aktivitas graffiti itu sendiri dan aktivitas seni lain nya pun memerlukan seminimal mungkin sebuah warna.
2. Mencari Style
Mungkin pembaca bingung maksud dari mencari style sendiri itu apa?, mencari style sendiri dalam graffiti adalah mencari tema pembaca sendiri akan seperti apa, writer graffiti senior pun masing-masing memiliki stylenya sendiri contoh yang ada di dalam negri sendiri yaitu, Bujangan urban, Fivust21, mrWhormo, darbotz, kemas yopeydeyz.
Mempunyai style sendiri adalah bentuk dari diri sendiri atau juga ciri khas kita sebagai writer graffiti itu sendiri karna imajinasi sangatlah tak terbatas bukan?.
3. Berelasi dengan komunitas
Berelasi tidak hanya penting di kehidupan karena di dalam kancah dunia graffiti pun sangatlah penting, tak hanya untuk memperkenalkan karakter kita tapi juga untuk cara kita menaruh karya kita dimana? Untuk siapa? dan mengapa? Lebih tepatnya rumus 5w1h "why, where, who, when, what dan how" Pada pelajaran kelas 5 sekolah dasar sangatlah terpakai di dunia graffiti.
Sebebas apapun writer graffiti berkarya pasti sangat harus mempelajari tehnik-tehnik menggambar graffiti itu sendiri seperti tags, tags sendiri adalah gaya huruf/menulis dengan gaya graffiti namun tidak hanya tags saja ada juga seperti piece, wild style, funky, throwup, blockbuster dan lain-lain, para writer mungkin sudah tidak asing dengan kata tersebut tapi untuk pemula aku rekomendasikan untuk membuat tags terlebih dahulu.
4. Percaya diri
Point terakhir ini sangatlah penting bagi writer graffiti berkarya karena kalo sudah ada kata "berkarya" Secara tidak langsung writer adalah seorang seniman dan seorang Seniman sendiri harus sangatlah percaya diri untuk memamerkan karyanya dimanapun berada maupun media gambarnya seperti canvas, tembok, digital atau manekin/peraga yang menuangkan karyanya lalu di pamerkan karena sejatinya Seniman yaitu membuat karya lalu di pamerkan bukankah begitu?.
Bila ada sumur diladang,
boleh kita menumpang mandi.
Bila kangen postingan mendatang
Tunggu saja, dan tetap dukung kami
Terimakasih, salam sejahtera
Wassalamualaikum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H