Sebelum penulis menjelaskan mengenai apa saja model-model e-Commerce di Indonesia, penulis akan sedikit menjelaskan mengenai pengertian dari e-Commerce tersebut.
E-Commerce atau biasa disebut dengan perdagangan elektronik disini bukan merupakan suatu kegiatan transaksi jual beli dimana produk atau barang yang diperjual belikan tersebut berupa barang elektronik seperti televisi, radio ataupun yang lain.
Namun yang dimaksud perdagangan elektronik atau e-Commerce disini adalah suatu kegiatan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa yang transaksi jual belinya  melalui sistem elektronik baik itu melalui intermert, televisi, WWW, ataupun melalui jaringan komputer lainnya.Â
Jadi misalnya si A ingin membeli sebuah produk sepatu, si A ini tidak perlu repot-repot pergi ke tokoh sepatu, melainkan si A ini tinggal santai-santai di rumahnya  dengan memegang androidnya dengan membuka internet semisal online shop, di online shop ini tersedia berbagai macam merek sepatu, setelah si A mendapatkan sepatu yang di inginkan, selanjutnya si A  tinggal melakukan registrasi dengan si penjual di online  tersebut dengan model transaksi yang telah disepakati.
Nah itulah contoh sederhana dari e-Commerce, selanjutnya e-Commerce juga merupakan bagian dari e-business dimana cakupannya lebih luas tidak hanya sekedar kegiatan perniagaan saja melainkan mencakup mengkolaborasikan mitra bisnis, pelayanan nasabah maupun yang lainnya, yang semuanya itu tidak lepas dari teknologi basis data atau pangkalan data dan bentuk non komputer.
Dari beberapa refrensi yang penulis baca ada beberapa model-model e-Commerce di Indonesia diantaranya :Â
1. Iklan baris, merupakan salah satu bentuk e-Commerce yang tergolong sederhana dan dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran kedalam dunia online. Contoh: OLX co.id yang semula adalah Tokoh bagus, Berniaga, FJB Kaskus.
2. Retail, merupakan jenis e-Commerce dimana semua kegiatan jual belinya dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Kelebihannya yaitu keterjaminannya keamanan pada saat jual beli, namun kekurangan di retail ini adalah jumlah produk yang tersedia tidak banyak, karena diretail dalam penjualan suatu produk hanya berfokus pada satu-dua kategori produk saja, contoh: Berrybenka, Zalora dan lazada.
3.Marketplace, merupakan penyediaan jasa mall online namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang telah mendaftar untuk berjualan di websitenya marketplace yang bersangkutan.
Disini marketplace dalam serial transaksinya memberikan keamanan tambahan, seperti sistem pembayaran escrow atau rekening bersama. Jadi apabila didalam sistem marketplace terjadi suatu transaksi, maka pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk yang di transaksi kan sudah dikirim oleh penjual dan telah diterima oleh pembeli, setelah proses pengiriman selesai barulah uang itu manjadi milik penjual.
Semoga artikel ini walaupun sedikit bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca khususnya penulis.
