Mohon tunggu...
Azra Thania Resmana
Azra Thania Resmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hal yang Terlupakan oleh Orang Tua

14 November 2021   17:00 Diperbarui: 14 November 2021   17:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap orang tua pasti punya cara sendiri untuk mendidik dan merawat anak. Mereka tahu pasti apa yang terbaik untuk anak mereka. Ada orang tua yang mendidik dan merawat anak dengan cara yang tegas agar mereka bisa terus disiplin dan taat. Ada juga yang mendidik dan merawat dengan cara yang santai dengan maksud agar anak tersebut tidak merasa terkekang. Orang tua terus berusaha dengan segala cara untuk bisa menjadikan anak- anak mereka menjadi anak yang baik, pintar, rajin, dan sebagainya. Namun, ada satu hal yang penting namun kurang disadari oleh para orang tua, yaitu berusaha untuk bisa terus merasa dekat dalam hal perasaan dan emosi yang terjalin antara mereka dan anak. Orang tua mendidik anak-anaknya dengan cara apapun agar bisa menjadi yang terbaik namun orang tua terkadang kurang memperhatikan bagaimana perasaan yang anak-anak mereka rasakan atau apakah sikap orang tua sudah benar dalam mengkomunikasikan segala sesuatunya pada anak-anak mereka. Ada dua hal penting yang terlupakan oleh orang tua sehingga menjadikan anak merasa jauh dari orang tuanya, yaitu kurang memberi perhatian kecil dan menyepelekan anak.

Saat dalam masa peralihan dari anak-anak ke remaja, mereka mulai mengenali perasaan-perasaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Para anak mulai merasakan perasaan yang tidak membuat mereka nyaman karena ada beberapa hal yang terjadi disekitar mereka atau perasaan senang namun seketika merasakan kesedihan sehingga membuat mereka bingung. Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai tempat untuk mereka berkeluh kesah tentang perasaanya. Namun, terkadang orang tua kurang memberikan kesempatan kecil itu sehingga anak bisa merasakan dampaknya, yaitu merasa jauh dari orang tuanya. Hal kecil yang secara tidak sadar dilakukan adalah tidak memperhatikan dan mendengarkan anak saat anak mencoba untuk menjelaskan sesuatu. Satu hal kecil yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua agar punya ikatan yang kuat dengan anak adalah komunikasikan tentang perasaan mereka, menatap mata mereka saat mereka berbicara, dan terus mendengarkan cerita mereka sampai mereka selesai bicara. Menurut Hasan (2009), “komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam keluarga karena komunikasi befungsi sebagai perekat keluarga.” Lewat komunikasilah anak bisa merasa dekat dengan orang tuanya. Hal-hal itu mungkin terlihat kecil untuk dilakukan namun bisa berdampak besar bagi anak. Anak jadi merasa ada yang memperhatikan mereka dan mereka merasa tidak sendirian karena ada sosok yang bisa mereka percaya saat mereka berbagi tentang perasaan mereka.

Hal lain yang terkadang kurang disadari oleh para orang tua adalah menyepelekan anak tentang masalah atau hal apapun yang sedang mereka hadapi. Mungkin anak tersebut masih dalam masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Namun, bisa jadi mereka sudah memiliki permasalahan-permasalahan kecil yang bisa mengganggu mereka sehingga membuat mereka tidak nyaman berada disebuah situasi. Para orang tua mungkin tidak menganggap itu hal serius karena itu hanyalah masalah kecil yang dialami anak. Namun, jika orang tua terus menggangap remeh masalah tersebut, para anak jadi merasa jauh dari orang tua mereka karena para orang tua tidak ada keinginan untuk memahami atau tahu permasalahan apa yang para anak alami. Peran orang tua saat anak mengalami hal ini adalah dengan memvalidasi perasaan anak. Bersimpati dengan coba mengkomunikasikan permasalahan yang mereka hadapi. Coba  sampaikan kata-kata seperti, “sulit ya, nak? Biar Ibu atau Bapak bantu ya.” atau “kamu bingung ya harus bagaimana? Kita coba cari solusinya ya” dengan begitu, anak tidak merasa sendirian saat menghadapi sebuah kendala. Hasan (2009) menyatakan “kebiasaan berdialog akan menumbuhkan komunikasi positif di dalam keluarga.” Komunikasi menjadi kunci untuk kedekatan antara anak dan orang tua. Lewat komunikasi, anak jadi merasakan ada orang yang mau memahami apa yang mereka rasakan dan ada yang mengerti situasi tersebut. Bentuk simpatik orang tua sangat dibutuhkan oleh anak.

Dapat disimpulkan bahwa bentuk empati dan simpati dari orang tua sangat dibutuhkan oleh anak lewat sebuah komunikasi. Hal ini bisa berdampak besar untuk masa depan anak. Berdampak pada bagaimana kedekatan mereka dengan orang tua saat mereka dewasa nanti, menumbuhkan rasa percaya anak pada orang tua, dan rasa bergantung dengan orang tua, bukan dengan orang lain yang bukan keluarga mereka. Ikatan emosi dan perasaan antara anak dan orang tua sangatlah penting. Orang tua perlu mengingat hal-hal kecil yang bisa membuat anak dekat dengan mereka. Dalam masa-masa itu, anak perlu ditemani, perlu mendapat perhatian lebih dan bimbingan agar mereka tidak mencari sosok lain yang belum tentu tepat untuk mereka. Hanya sosok orang tualah yang mereka butuhkan.

Referensi

Hasan, M. (2009). PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: Diva Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun