Asah merupakan pemberian stimulasi pada anak. Mengajari dan mengajak bermain anak adalah suatu bentuk stimulasi. Mengajari bukan hanya seperti berbicara dan membaca, tetapi juga pengajaran pada emosional anak. Biasakan anak untuk berkata tolong, maaf, dan terimakasih. Ajari mereka untuk menghargai orang lain apabila mereka ingin dihargai pula, ajari mereka untuk baik kepada sesama dan lingkungan.
Banyak orang tua yang melewatkan masa emas, seringkali kita mendengar kata-kata seperti “Namanya juga anak kecil” yang merupakan bukti bahwa orang tua tidak memaksimalkan masa emas anak dengan optimal.
Pewajaran pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak selama masa emas akan tertanam pada otak mereka untuk kehidupan mereka kedepannya. Mereka akan selalu mengingat bahwa kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan adalah hal yang wajar dan masih dapat dimaafkan.
Tentunya hal ini dapat berakibat fatal apabila anak tidak segera diberi nasihat atau pelajaran. Padahal, dalam masa emas anak akan sangat cepat sekali menangkap ajaran baru yang mana sangat penting dalam periode ini.
Selain itu, pada masa emas juga penting untuk melakukan evaluasi dan mencatat perkembangan fisik anak. Evaluasi pertumbuhan anak dengan rutin mengecek berat, tinggi, dan lingkar kepala anak. Dan perkembangan, dilihat dari indra penglihatan, indra pendengaran, pergerakan, bicara, sosialisasi, perilaku, dan kognitif anak.
Evaluasi dan perkembangan harus terus dipantau selama masa emas anak. Apabila ada yang tidak normal seperti kemampuan berbicara anak yang terlambat, orang tua dapat segera mengambil tindakan.
Pentingnya masa emas anak yang harus dioptimalkan oleh setiap orang tua agar perkembangan anak kedepannya dapat berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H