Terdapat banyak cara untuk mendefinisikan keperawatan, tetapi semua makna keperawatan memiliki tema yang umum. Seperti yang dijelaskan dalam Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (2022), keperawatan dapat diartikan sebagai kepedulian, berpusat pada klien, holistik, dan yang paling penting, sebagai profesi yang membantu. Tetapi keperawatan lebih dari sekadar profesi; keperawatan merupakan panggilan yang melampaui batas lingkup institusi kesehatan.Â
Sementara pengaturan klinis menuntut tingkat keterampilan, pengetahuan, dan profesionalisme yang tinggi, pentingnya mempertahankan keyakinan altruistik di luar lingkungan kerja profesional tidak kalah pentingnya. Artikel ini mendalami signifikansi mengadopsi sikap altruisme dalam kehidupan pribadi dan profesional seorang perawat, serta bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada karier keperawatan yang memuaskan dan berdampak.
Essensi Altruisme dalam Keperawatan
American Association of Colleges of Nursing (2008) mengidentifikasi lima nilai yang esensial bagi perawat profesional: altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial.
Dalam profesi mulia keperawatan, inti altruisme membentuk dasar perawatan yang penuh kasih. Pada intinya, altruisme mencakup kepedulian yang tulus dan teguh terhadap kesejahteraan orang lain, menunjukkan sikap tanpa pamrih, dan komitmen mendalam untuk membantu siapapun yang membutuhkan.Â
Perawat sebagai tenaga kesehatan mewujudkan prinsip-prinsip dasar ini, melihat setiap pasien tidak hanya sebagai kasus medis tetapi sebagai individu unik yang layak mendapatkan empati dan dukungan. Fondasi etos perawat dibangun atas keyakinan altruistik bahwa setiap tindakan, besar atau kecil, berkontribusi pada kesejahteraan bersama.Â
Melalui dedikasi tanpa pamrih terhadap kesejahteraan pasien, peran perawat sebagai pelita kenyamanan, kebaikan, dan perawatan holistik dalam lanskap pelayanan kesehatan sangat terlihat.
Altruisme di Luar Lingkup Kesehatan
Mendalami peran luas perawat di luar tempat kerja profesional mengungkap peran mereka sebagai advokat masyarakat dan relawan berdedikasi. Di luar lingkungan klinis, perawat menjadi katalis untuk perubahan positif, mewujudkan sikap altruisme pada setiap saat. Â
Hal ini melampaui tanggung jawab formal, mendorong perawat untuk aktif mencari cara untuk berkontribusi pada kesejahteraan rekan-rekan dan lingkungannya. Tindakan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, besar maupun kecil.Â
Menunjukkan altruisme di keseharian semudah menanyakan kabar rekan kerja, bukan sebagai pertanyaan formal, tetapi sebagai pemeriksaan keadaan kesejahteraan mereka secara tulus. Altruisme juga dapat diwujudkan dengan menawarkan tempat duduk di bus yang ramai, menyisihkan sejumlah uang untuk warga tunawisma, membantu orang tua menyeberang jalan, dan masih banyak lagi.Â
Dari berpartisipasi dalam inisiatif pendidikan kesehatan hingga menjadi relawan dalam program-program lokal, para perawat dapat menunjukkan sikap altruistik yang melampaui lingkup profesi. Melalui komitmen mereka untuk membuat perbedaan di masyarakat, perawat dapat meningkatkan rasa tujuan hidup mereka dengan sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menyeimbangkan Altruisme dengan Self-Care
Tuntutan emosional bawaan, termasuk paparan pada penderitaan dan situasi pasien yang menantang, dapat membebani perawat, menekankan kebutuhan kritis akan self-care.Â
Misi yang ditetapkan oleh Healthy Nurse, Healthy Nation (HNHN) ---program American Nurses Association (ANA) yang dimulai pada tahun 2017--- menekankan kebutuhan perawat untuk secara aktif terlibat dalam self-care untuk mengurangi dampak tuntutan emosional dan menjaga kesejahteraan psikologis mereka. Mengakui hubungan simbiotik antara altruisme dan kesejahteraan pribadi menekankan pentingnya membina pola pikir tangguh di antara perawat.Â
Dengan mengakui dan mengatasi tantangan emosional yang mereka hadapi, perawat dapat mengimplementasikan strategi efektif untuk self-care. Tidak hanya mempromosikan kesehatan mental mereka sendiri, tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan yang mereka berikan.Â
Dalam mengakui potensi tantangan yang dihadapi perawat dalam menyeimbangkan komitmen altruistik dengan beban emosional profesi mereka, menjadi jelas bahwa self-care bukan hanya kemewahan, tetapi kebutuhan yang berakar dalam praktik berbasis bukti (Sharma, 2022). Pendekatan serba dimensi ini penting untuk mendukung baik semangat altruistik keperawatan maupun kesejahteraan umum para praktisi yang berdedikasi.
Pemenuhan Profesional Untuk Masa Mendatang
Banyak penelitian dan contoh dunia nyata menegaskan hubungan simbiotik antara rasa tujuan yang kuat, nilai altruistik yang teguh, dan kepanjangan karier keperawatan yang memuaskan.Â
Penelitian yang dilakukan oleh Grant dan Dutton (2012) mendukung gagasan bahwa rasa tujuan yang kuat, terkait dengan motivasi altruistik, secara signifikan berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan perawat dan kepuasan karier. Motivasi altruistik yang mendalam ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber imbalan intrinsik yang kuat tetapi juga berfungsi sebagai penyekat terhadap tantangan dan stres yang tak terhindarkan dalam bidang kesehatan.Â
Kita menemukan contoh dalam penelitian lain di mana perawat yang secara aktif mengintegrasikan prinsip-prinsip altruistik ke dalam praktik sehari-hari mereka melaporkan memiliki komitmen yang berkelanjutan terhadap peran mereka sepanjang karier mereka.Â
Korelasi ini menunjukkan bahwa orientasi altruistik tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan pasien tetapi juga pada kepuasan dan umur panjang profesional perawat, memperkuat gagasan bahwa rasa tujuan di luar tugas klinis adalah instrumen dalam mengembangkan karier keperawatan yang memuaskan dan berkesinambungan.
Sebagai kesimpulan, pentingnya mempertahankan sikap altruistik di luar lingkup kerja profesional adalah pijakan keunggulan keperawatan. Saat perawat meluaskan kepedulian mereka di luar pengaturan klinis, mereka tidak hanya meningkatkan perawatan pasien, tetapi juga memberikan kontribusi pada kemajuan masyarakat. Dengan memelihara altruisme dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka, perawat dapat benar-benar mewujudkan esensi holistik dari profesi mulia mereka.
Daftar PustakaÂ
American Nursing Association. (2017, October 14). Healthy Nurse, Healthy Nation. https://www.nursingworld.org/practice-policy/hnhn/
American Association of Colleges of Nursing. (2008). The essentials of baccalaureate education for professional nursing practice. Washington, DC: Author.
Berman, A., Snyder, S. J., Frandsen, G., & Kozier, B. (2022). Kozier & Erb's fundamentals of nursing: Concepts, process, and Practice. Pearson Education Limited.
Grant, A., & Dutton, J. (2012). Beneficiary or benefactor. Psychological Science, 23(9), 1033--1039. https://doi.org/10.1177/0956797612439424
Sharma, S. (2022, October 31). Self-care is not a luxury it is a necessity. Strathmore University Business School. https://sbs.strathmore.edu/self-care-is-not-a-luxury-it-is-a-necessity/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H