Mohon tunggu...
Azra Adelyne
Azra Adelyne Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Keperawatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menerapkan Sikap Altruistik Sebagai Perawat Profesional di Luar Dunia Kesehatan

23 Desember 2023   17:21 Diperbarui: 23 Desember 2023   17:42 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik.com oleh pikisuperstar

Menunjukkan altruisme di keseharian semudah menanyakan kabar rekan kerja, bukan sebagai pertanyaan formal, tetapi sebagai pemeriksaan keadaan kesejahteraan mereka secara tulus. Altruisme juga dapat diwujudkan dengan menawarkan tempat duduk di bus yang ramai, menyisihkan sejumlah uang untuk warga tunawisma, membantu orang tua menyeberang jalan, dan masih banyak lagi. 

Dari berpartisipasi dalam inisiatif pendidikan kesehatan hingga menjadi relawan dalam program-program lokal, para perawat dapat menunjukkan sikap altruistik yang melampaui lingkup profesi. Melalui komitmen mereka untuk membuat perbedaan di masyarakat, perawat dapat meningkatkan rasa tujuan hidup mereka dengan sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Menyeimbangkan Altruisme dengan Self-Care

Tuntutan emosional bawaan, termasuk paparan pada penderitaan dan situasi pasien yang menantang, dapat membebani perawat, menekankan kebutuhan kritis akan self-care. 

Misi yang ditetapkan oleh Healthy Nurse, Healthy Nation (HNHN) ---program American Nurses Association (ANA) yang dimulai pada tahun 2017--- menekankan kebutuhan perawat untuk secara aktif terlibat dalam self-care untuk mengurangi dampak tuntutan emosional dan menjaga kesejahteraan psikologis mereka. Mengakui hubungan simbiotik antara altruisme dan kesejahteraan pribadi menekankan pentingnya membina pola pikir tangguh di antara perawat. 

Dengan mengakui dan mengatasi tantangan emosional yang mereka hadapi, perawat dapat mengimplementasikan strategi efektif untuk self-care. Tidak hanya mempromosikan kesehatan mental mereka sendiri, tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan yang mereka berikan. 

Dalam mengakui potensi tantangan yang dihadapi perawat dalam menyeimbangkan komitmen altruistik dengan beban emosional profesi mereka, menjadi jelas bahwa self-care bukan hanya kemewahan, tetapi kebutuhan yang berakar dalam praktik berbasis bukti (Sharma, 2022). Pendekatan serba dimensi ini penting untuk mendukung baik semangat altruistik keperawatan maupun kesejahteraan umum para praktisi yang berdedikasi.

Pemenuhan Profesional Untuk Masa Mendatang

Banyak penelitian dan contoh dunia nyata menegaskan hubungan simbiotik antara rasa tujuan yang kuat, nilai altruistik yang teguh, dan kepanjangan karier keperawatan yang memuaskan. 

Penelitian yang dilakukan oleh Grant dan Dutton (2012) mendukung gagasan bahwa rasa tujuan yang kuat, terkait dengan motivasi altruistik, secara signifikan berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan perawat dan kepuasan karier. Motivasi altruistik yang mendalam ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber imbalan intrinsik yang kuat tetapi juga berfungsi sebagai penyekat terhadap tantangan dan stres yang tak terhindarkan dalam bidang kesehatan. 

Kita menemukan contoh dalam penelitian lain di mana perawat yang secara aktif mengintegrasikan prinsip-prinsip altruistik ke dalam praktik sehari-hari mereka melaporkan memiliki komitmen yang berkelanjutan terhadap peran mereka sepanjang karier mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun