Tak kalah penting, salah satu pangan utama manusia adalah gandum. Â Proporsi gandum terhadap pangan pokok kita saat ini sekitar 21,62% dari total konsumsi pangan di Indonesia.
Pemakaian gandum dimasyarakat merupakan makanan pokok kedua setelah beras. Gandum sudah menyebar merata disetiap lapisan masyarakat mulai dari roti, mie, kue, snack, bahkan gorengan yang dijual di kaki lima.
Saat ini Indonesia tergantung pada impor gandum juga, kita nett importer 100%. Artinya nyaris nol produksi gandum di negara kita.
Laporan dari Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menunjukkan bahwa impor gandum dari Juli 2015 sampai Mei 2016 telah mencapai total 8,2 juta ton. Sedangkan sepanjang 2016 mencapai 8,71 juta ton. Impor gandum tahun ini ditaksir meningkat antara 5-6 persen hingga 8,79 juta ton.
Berdasarkan data yang dikutip dari website USDA (United Stated Department of Agriculture), produksi gandum di dunia sebanyak 752,69 juta metrik ton dalam setahun. Â Negara penghasil Gandum terbanyak di dunia ini adalah Uni Eropa yang terdiri dari 27 Negara Eropa. Uni-Eropa berhasil memproduksi gandum sebanyak 144,32 juta metrik ton atau sebesar 19,17% dari keseluruhan hasil produksi gandum di dunia. Berada di urutan kedua sebagai Negara Penghasil Gandum Terbesar di Dunia adalah China dengan jumlah produksi sebanyak 128,85 juta metrik ton. Jumlah Gandum yang diproduksi oleh China tersebut merupakan 17,12% dari total produksi gandum di dunia. India menempati posisi ketiga sebagai Negara Penghasil Gandum Terbesar di Dunia dengan jumlah produksinya sebanyak 90 juta metrik.
Berdasarkan data dari dari USDA tersebut, negara-negara penghasil gandum, ternyata surplus  tidak begitu  signifikan. Artinya, disaat wabah Corona melanda dunia, negara produsen gandum akan berpikir ulang seribu kali juga untuk mensuplai ke negara lain .
Dari beberapa informasi, Â stok gandum Indonesia mencukupi sampai Oktober 2020. Artinya, krisis gandum adalah nyata setelah stok habis di bulan Oktober 2020 nanti.
Daging Ayam Ras
Badan Ketahanan Pangan (BKP) menyebut kebutuhan daging ayam ras selama 2019 mencapai 3,3 juta ton dengan konsumsi 12,13 kg/kapita/tahun. Sedangkan  produksi daging ayam ras sebesar 3,83 juta ton. Kita asumsikan kebutuhan daging ayam ras selama wabah tetap 3,3 juta ton.
Adapun import hanya berkisar 76,4 ton (2018) diakibatkan lantaran kalah dalam gugatan yang diajukan oleh Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation/WTO)