Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Reshuffle, Ahok dan Konsistensi

28 Juli 2016   18:30 Diperbarui: 29 Juli 2016   02:56 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melawan Inkosistensi Politik

Salah satu membuat bangsa ini menjadi bangsa kelas 3 adalah membudayanya perilaku munafik. Ciri-ciri perilaku munafik itu adalah INKONSISTEN.

Kemarin bilang A, besok bisa jadi O. Kemarin teriak INDEPENDEN, sekarang PARTAI. Dulu dikecam, sekarang dipuji.

Sering kali saya amati para pelaku politikus di negeri ini TIDAK MEMEGANG TEGUH KONSISTENSI.  Tingginya syahwat berkuasa membuat mereka  menghalalkan segala cara. Semua komitmen yang dibuat bisa berubah kapan saja.  Kemudian dibuat alasannya begana-begini agar publik menerima atas berubahnya sikap itu.

Kapan perlu dibayar pelacur intelektual untuk mengilmiahkan bahwa sikap inkonsistensi itu adalah tindakan yang tepat alias sudah betul dalam kajian akademis.

Contoh inkonsisten dipertontonkan saat sekarang ini yaitu : 

AHOK dulu menyebut dirinya adalah sosok yang melawan kemunafikan. Melawan kebusukan partai.

Berulang-ulang Ahok mengatakan bahwa Partai adalah sarang maling. Partai berpraktek transaksional. Untuk mencalon gubernur lewat partai harus bayar mahar mencapai 200 Miliar.

Ketika publik mendukung perlawanan dia melawan kebusukan partai tersebut tapi tiba-tiba mengkhianati perjuangannya. Kemarin 27 Juli 2016, Ahok mendeklarasikan diri maju Cagub DKI Pilkada 2017  melalui 2017. Satu juta KTP dukungan warga DKI untuk Ahok maju jalur independen akhirnya masuk tong sampah.

SRI MULYANI adalah salah orang terlibat skandal Bank Century malah sekarang dirangkul menjadi menteri.  Sri Mulyani selain tersandung kasus bailout Bank Century, berbahaya lagi keilmuannya beraliran liberalisme yang memiliki hubungan dekat dengan rentenir IMF. Dimana IMF adalah rentenir keuangan negara yang ikut mendesain pemyesatan ekonomi Indonesia  lalu mengambil keuntungan berlipat-lipat ganda disaati Indonesia mengalami krisis moneter..

Ok, dia berprestasi. Tidak adakah generasi baru Indonesia yang berprestasi lebih baik dan terpuji? 

WIRANTO adalah orang sangat senter disebut sebagai kejahatan HAM tapi dirangkul menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Saya pesimis penegakan hukum melawan mafia-mafia peradilan dan penuntasan kasus-kasus kejahatan HAM akan mati suri.

Wiranto juga adalah kumpulan pembacking lahirnya pengusaha-pengusaha hitam dan mafia-mafia di era Soeharto termasuk lahirnya FPI.  

Ok, meski Wiranto terlihat ppolitical will (itikad baik) pro reformasi bukan berarti lalu meletakkan dia  diposisi strategis. 

PUAN MAHARANI adalah sosok yang kuat hadir sebagai Menteri Kabinet Kerja atas politik balas jasa. Sosok Puan Maharani tidak jelas kemampuan dan terobosan-terobosannya tapi tetap mengisi posisi strategis sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

SETYA NOVANTO adalah sosok paling bermasalah dan piawai sebagai politikus oportunis yang licik seperti mendapat angin segar ketika anggotanya masuk sebagai menteri Kabinet Kerja. Dia juga mampu menghapus dosa-dosanya ketika menyatakan dukungannya mengusung Ahok yang sekarang lagi dipuja-puja.  Ahok bak sosok datang penghapus dosa2 politikus busuk dan pengusaha hitam di negara ini.

Kalau Ahok, saya tak berharap. Manuver dia sudah memblunder. Di mata saya, dia hanyalah seorang bermulut besar yang merasa pahlawan sendiri sementara banyak publik sudah kehilangan energi untuk dia.

Buat pak Presiden, maafkan saya ! 

Saya sangat hormat kepada bapak.

Meski saya pendukung berat pak presiden bukan berarti saya mendiamkan bila keliru.

Saya dan teman-teman pro perubahan tidak akan membiarkan bapak ditawan para bajingan.

Saya menyadari bahwa betapa kerasnya kekuatan politik menyandera pak Presiden dimana sewaktu-waktu bapak bisa dilengserkan di tengah kesendirian.

Saya mengetahui bahwa  dilingkaran istana betapa kuatnya para opurtunis masuk mengepung  pak presiden yang terus melakukan pengoyahan. 

Saya juga tahu bahwa betapa mengakarnya budaya Orde Baru di berbagai lini birokrasi pemerintahan dari desa sampai pegawai PNS kementerian yg menganggu kinerja perubahan bapak presiden lakukan.

Saya memahami betapa gugupnya generasi baru jika pak presiden berikan kepercayaaan kepada mereka untuk membawa perubahan ketika mereka menghadapi serangan status quo yang begitu menguasai lapangan dan terkenal sadis.

Tapi bukan berarti kita kompromis. 

Kita harus didik bangsa kita untuk tetap setia melawan orang busuk di negeri ini. Kita tetap teguh berjuang  mengeluarkan bangsa Indonesia dari sistem yang selama ini menindas dan membodoh-bodohi serta menjajah ekonomi dan menjarah sumbar daya alam Indonesia.

Revolusi mental harus tetap jalan. 

Ketertinggalan harus kita kejar.

Birokrasi bobrok harus dibasmi. 

Negara berdaulat harus  tegak.

Rakyat harus berjaya di negerinya.

Jika mereka bertobat, kita maafkan tapi bukan berarti diberi kuasa untuk menentukan.

Jika mereka berilmu cukup kita minta memberi masukan.

Jika mereka punya kekuatan mengacaukan cukup kita patahkan dengan kerja nyata. 

Pak presiden tidak usah terlalu kuatir dengan kekuatan politikus busuk itu. 

Yakinlah, Rakyat bersama pak Presiden. Mereka itu cuma cacing-cacing bukan kumpulan naga. 

Tidak kah teruji waktu Pilpres kemarin. Begitu dahsyatnya People powep kebangkitan rakyat melawan perilaku-perilaku busuk itu. Akhirnya kita menang.

Ayo kita kembali lagi ke garis perjuangan kita tentukan !!

Tidak menghidupkan benalu-benalu yang merusak Indonesia selama ini. 

Bukan berkompromis dengan orang-orang pembawa kepentingan asing yang  membodohi serta menjajah perekonomian dan sumber daya alam Indonesia.

Mereka itu sudah tercatat orang-orang  bergelimangan dosa. 

Ayo kita wujudkan Indonesia lepas dari perilaku politik-politik kotor. 

Kita lakukan revolusi mental !

Kita capai Indonesia menjadi negara maju. 

Pemerintah hadir memajukan perekonomian rakyatnya.

Pemerintah hadir melayani rakyatnya.

Negara hadir melindungi bangsanya.

Hukumnya tegak dan adil.

Rakyat hidup nyaman tinggal di Indonesia.

Rakyat merasakan memiliki negara. 

Begitu besar harapan bangsa ini kepada pak presiden merubah kebobrokan negeri ini.

Ini saatnya !

Siapa lagi bisa melakukannya kalau bukan pak Presiden.

Saya tak mau menunggu lama lagi untuk lahir pemimpin-pemimpin baru mewujudkan cita-cita bangsa ini. Syarat untuk perubahan itu sudah ada pada diri pak presiden. Kekuasaan pun sudah ditangan. Relawan dan rakyat sangat militan bersama pak Presiden. Ini sebuah kekuatan langka yang tidak sembarangan bisa didapat.

Gebrakan-gebrakan Bapak Presiden lakukan pada  kondisi sekarang ini sudah benar. Cara pendekatan Bapak Presiden tunjukan sudah jitu. Maka jangan rusak sejarah pak presiden  berkompromis dengan orang bermasalah di negeri ini.

 

Salam dari rakyat jelata.

AZNIL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun