Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok adalah Teman Golkar

24 Juli 2016   19:02 Diperbarui: 24 Juli 2016   21:19 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok menceritakan pengalamannya telah dekat dengan Partai Golkar sejak masih kanak-kanak. Bahkan ayah Ahok pernah mendapat penghargaan dari Ketua Umum Partai Golkar pada 1984.

Dimata saya Ahok bukanlah sebuah harapan perubahan. Karena syarat perubahan itu harus steril dari virus Orde Baru.
Dia lebih pantas disebut petualang politik. Sosok oportunis mengambil kesempatan asal menguntungkan bagi dirinya.

Dia mampu memadukan antara kepentingan bersama dengan kepentingan pemilik modal besar.
Kehidupan kapitalis yang mengoda mampu menyedot dukungan pembangunan Jakarta seperti Singapura atau Hongkong. Selain sarat kepentingan kaum kapitalis, Ahok pun termasuk penganut faham itu. 
Dalam sistem kapitalis juga memiliki agenda yang sama untuk memnbasmi perilaku-perilaku korupsi , bobroknya birokrasi pemerintahan dan kesemberawutan kota. Karena hal itu sangat menganggu aktivitas kegiatan ekonomi para kaum kapitalis dan kenyamanan gaya hidup mereka. Peperangan itu adalah peperangan bersama dan menjadi musuh bersama baik orang kaya maupun orang miskin.  Kemuakan bersama warga DKI  pada Kemacetan, banjir dan kesemberawutan kota dan kebobrokan birokrasi  trrsebut mampu dimanfaatkan Ahok untuk dapat puja-puji sebagai pahlawan super hero. Dibalik itu, siapa dapat manfaat dari perjuangan itu?  Out put dari  kebijakan gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama bukanlah untuk dinikmati rakyat lemah dan masyarakat pribumi. Masyarakat miskin makin tersingkir.  Bahwa dalam hukum kapitalis tidak ada rumus kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang lemah makanan yang kuat. Bagi siapa yang memiliki modal besar, dia lah pemenangnya. 
Rakyat miskin tak pantas hidup di Jakarta.Reklamasi Teluk Jakarta dan pengusuran tanpa solusi adalah bentuk kejahatan yang nyata kaum kapitalis mencampakan rakyat jelata untuk kesekian kali. Sistem kapitalis tak akan pernah mati. Partai Golkar harus tetap lestari. Sebagai Partai perpanjangan tangan kaum kapitalis sudah teruji berkali-kali.  Apalagi sosok Ahok sebagai keturunan Golkar telah mampu mencuci otak hampir ke pelosok negeri. Sosok yang sedang digandrungi. Jangan coba-coba bully, anda akan habis dicaci maki. Sekarang disosokan orang  yang pantas mendampingi Jokowi  Sementara 2 sosok ini sangat jauh berbeda.  Jokowi bekerja untuk menyelamatkan rakyat lemah dan pribumi sedangkan Ahok bekerja untuk mensukseskan orang kaya untuk nikmat hidup di DKI dan menguasai  sektor-sektor ekonomi. Jokowi ingin rubah mental PNS, Ahok malah main pecat PNS.Jokowi siapin solusi, Ahok main maki-maki.Jokowi siapkan penertiban, Ahok sikat dengan kebencian. Itulah Indonesia. Dengan modal media maya dan propaganda mampu menipu daya. Penjahat bisa menjadi dewa. Ditingkatkan bawah lalu saling hantam dan hilang segala logika.  Salam dari orang yang masih setia melawan kekuatan Orba. Aznil 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun