Kalian juga pasti tau tugas kalian apa, yaitu yang utama:
1. Mengelola anggaran pembelanjaan daerah kami masing2 dengan BAIK, BENAR, JUJUR, TRANPARAN, KREDIBEL, dan TEPAT SASARAN
2. Mengelola wilayah2 kekuasaan kalian di mana kami bertempat tinggal dan berusaha agar kami NYAMAN, TENTRAM, DAMAI, MUDAH, dan BAHAGIA
Dua hal itu saja apakah pernah kalian pikirkan bagaimana mewujudkannya?
Ingat, ini amanah berat, yang tanggungjawab nya akan kalian bawa sampai ke liang kubur bahkan ke hadapan Tuhan kelak.
Saya melihat banyak sekali di antara kalian yang ketika dilantik dengan mantap mengucapkan SUMPAH JABATAN... namun sehari sesudahnya kalian sibuk menghitung kerugian biaya Pilkada sambil cengengesan melihat betapa besar Anggaran Daerah yang bisa kalian manfaatkan untuk mengembalikan hutang2 kalian bahkan masih lebih dan lebih.
Jangan pak bu... jangan begitu...
Itu uang kami, uang yang kami hasilkan dengan keringat kami. Malu pak bu, bila kalian punya niat2 jahat terhadap uang kami itu. Dan jangan lupa, bahwa ada hukumannya bila sampai kami mendapati kalian menilepnya dengan proyek2 bodong, atau program2 fiktif, atau pengeluaran2 siluman. Kalau di dunia gak ketauan, ya diakherat kalian akan babak belur disikat malaikat yang tidak punya belas kasihan sedikitpun. Nyonyor kon.
Bapak Ibu kenal pak Ahok? Nah, dari beliau bapak ibu harus banyak belajar, berguru, melakukan benchmark ke kantor beliau, tanya2 resep kepada beliau kenapa koq gak tergiur dengan APBD nya yang sangat banyak itu, malah menyelamatkan Anggaran tsb dari aksi2 tipu DPRDnya.
Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan AHOK, berterimakasih kepada orang tua Ahok yang telah melahirkan dan mendidik beliau dengan nilai2 keluhuran, sehingga kini ada ditengah2 kami rakyat DKI, dimana beliau selalu mengedepankan KEJUJURAN.
Langka itu pak bu. Saking langkanya, saya tidak melihat siapa beliau, apa rasnya dan agamanya lagi. Sebab model pelayan rakyat seperti beliaulah yang saya tunggu2 selama ini.
Bagaimana dengan bapak ibu sekalian yang tersebar dari sabang sampai merauke, yang sudah nyaman dpt jabatan? Apakah kalian tidak malu mendapati pelayan rakyat DKI yang diamanahi APBD terbanyak, namun malah Gak tergiur? Gak terusik untuk mencicipinya? Gak terpengaruh bujukan DPRD untuk menilepnya? Begitu teliti menghitung anggaran2 yang telah dijadikan siluman oleh DPRD? DAHSYAT BUKAN???