Ada 7 koridor LRT yang ditargetkan akan dibangun. Dua koridor yang akan dibangun terlebih dahulu dan ditargetkan sudah bisa beroperasi paling lambat tahun 2018 adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.
Semua perlintasan LRT di Jakarta direncanakan dibangun dengan jalur layang (elevated) sedangkan perlintasan MRT yang dibangun dalam dua jenis, yakni layang dan bawah tanah (underground). Proyek pembangunan TAHAP 1 MRT adalah rute Lebak Bulus-Sisingamangaraja-Bundaran HI. Rute ini juga ditargetkan bisa beroperasi paling lambat pada tahun 2018.
Perlintasan Lebak Bulus-Sisingamangaraja merupakan jalur layang, sedangkan Sisingamangaraja-Bundaran HI merupakan jalur bawah tanah.
Progres pembangunan MRT dan LRT sbb :
A. Pada bulan April 2015, Alat Bor Raksasa sudah tiba dari Luar Negeri
B. Pada bulan Juli 2015 dimulai pengeboran bawah tanah
C. Pada bulan September 2015, Jokowi meresmikan pengoperasian mesin pengeboran atau tunnel boring machine (TBM) yang pertama dan dinamakan Antareja.
D. Pada bulan Oktober 2015, Stasiun Bawah Tanah MRT Telah 45% Rampung.
E. Pada bulan Oktober 2015 sedang Tahap pengerjaan MRT memasuki proses pembuatan terowongan bawah tanah untuk rute fase I di koridor selatan-utara. Terowongan bawah tanah itu menghubungkan Bundaran Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.
Secara keseluruhan, progres hasil pekerjaan2 MRT dan LRT tersebut banyak perkembangan yang sangat mengejutkan dari keterangan saya uraikan diatas.
Ingat ! Kita bukan hidup di negeri jin yang semalam bisa selesai.
7. Pembangunan Pelabuhan Kapal/Tol Laut
Program pembangunan Tol Laut dengan nama lain 'Pendulum Nusantara' adalah sebuah program terobosan dilakukan Jokowi yang tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah sebelumnya.
Konsep ini memungkinkan Kapal-kapal besar bolak-balik membawa logistik dari barat ke timur atau sebaliknya. Pengembangan pelabuhan juga mendorong keberadaan pelabuhan laut dalam sehingga bisa disinggahi kapal-kapal besar. Dengan terwujudnya program Tol Laut ini mampu menekan biaya logistik yang tinggi.
Untuk itu perlu dibangun 5 pelabuhan dengan kategori deep sea port di pelabuhan2 sebagai berikut :
- Kuala Tanjung Medan,
- Tanjung Priok Jakarta
- Tanjung Perak Surabaya
- Makassar, dan
- Sorong.