Mohon tunggu...
A. Azis Nizar
A. Azis Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Ada Tempat untuk Politisi

18 Februari 2014   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada tempat seperti Surga_Untuk kuhabiskan hidupku denganmu_Senandung alunan terindah_Akan kulakukan teruntuk dirimu cinta_Separuh darah hidupku. Penggalan lagu Samson yang bertajuk Tak Ada Tempat Seperti di Surga seakan cocok untuk menggambarkan betapa tidak adilnya negara ini untuk orang-orang baik, cerdas, dan memiliki keinginan untuk membangun, berbuat, berbagi, dan mengabdi untuk negeri.

Air kekecewaan Tri Rismaharini dalam acara Mata Najwa membuktikan bahwa betapa beratnya perjuangan untuk hanya sekadar mengabdi untuk negeri ini. Ibu Risma yang hingga saat ini menjabat sebaia walikota Surabaya sudah membuktikan kiprahnya dalam membenahi segala kesemerautan dan mengubah wajah sebagian Indonesia ini menghadapi takanan yang berat dalam pekerjaannya. Beredar beliau akan segera mundur dari jabatannya karena berbagai tekanan politik dan perbedaan pandangan dalam mengatasi masalah. Tapi entahlah, apapun alsannya, inilah suatu pertanda buruk lingkungan yang tidak kondusif terhadap sang pengabdi.

[caption id="attachment_323242" align="aligncenter" width="300" caption="Tri Rismaharini (Sumber: www.jurnalhajiumroh.com)"][/caption]

Selain ibu Risma, tentu kita masih sangat ingat dengan sosok Ibu Rustriningsih beberapa waktu lalu. Rustriningsih juga menelan kekecewaan yang sama diakhir pemerintahannya. Masayarakat tentu tau bagaimana profil kepemimpinan dan kemampuan sang wakil gubernur Jawa Tengah ini dalam menjalankan amanahnya. Walaupun demikian, tekanan politik dan kegiakan yang tak berpihak padanya membuat sang wakil gubernur harus lengser meninggalkan harapannya untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk periode selanjutnya. Kejadian Ibu Rustriningsih yang kembali seakan dialami Bu Risma seakan memberikan penegasan bahwa Indonesia tidak butuh orang baik dan mampu memberikan perubahan. Tetapi Indonesia butuh orang-orang dekat, kaya, memiliki hubungan keturunan dengan sang pemimpin sebelumnya, atau orang yang memang kalangan kerabat dekat. Entahlah…

[caption id="attachment_323245" align="aligncenter" width="300" caption="Rustriningsih (Sumber: lintas7.com)"][/caption]

Jauh sebelum kedua kejadian ini tentu kita masih ingat jelas penolakan sidang DPR/MPR terhadap laporan pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie. Penolakan diusung untuk membungkam sang Presiden agar tidak mencalonkan kembali sebagai presiden pada periode berikutnya. Beginilah dunia perpolitikan Indonesia yang seakan saling jegal dan hambat hanya untuk segelintir kepentingan terlepas danpa memilikirkan kinerja, perubahan, dan profil kepemimpinan.

Melihat fenomena ini maka pantaslah hingga saat ini puluhan ribu ilmuan Indonesia bergentayangan dan menjadi pujaan diluar negeri enggan pulang kampunga (Link 1, 2, 3). Berbagai alasan dikemukankan untuk menyatakan keengganan pulang ke Indonesia, dari iklim kerja yang tidak sehat, minimnya fasilitas, gaji, hingga tidak adanya peluang untuk berkembang. Hal ini merupakan alasan yang nyata terlihat, berkaca dari fakta yang terlihat dilapangan saat ini.

[caption id="attachment_323247" align="aligncenter" width="300" caption="B.J. Habibie (sumber: kolomkita.viva.co.id)"][/caption]

Kejadian demi kejadian ini seharunya menjadi pelajaran yang mengubah Indonesia. Kejadian seperti ini sudah tidak patut ada dinegara yang ingin maju dan berbenah. Semua harus berubah dan masyarakat selayaknya mengambil peran dalam perubahan. Tolak semua kebijakan yang tidak semena-mena terlepas itu dari pemerintah ataupun tekanan politik. Mari kita dukung yang baik untuk berkembang. #SaveRisma dan jangan ada Risma dan Rustriningsih yang lainnya yang menjadi korban politik yang tidak sehat. Merdeka!!! (AN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun