Mohon tunggu...
A. Azis Nizar
A. Azis Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kota Tua, Potensimu Kini

27 November 2014   02:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menyusuri Kota Tua yang menyuguhkan sisi lain Jakarta tak akan habis untuk dituang dalam diksi. Sisi romantis nan eksotis hingga perang uang antar pedagang mewarnai komplek ini.
Kota tua sudah menjadi pilihan alternatif kaula muda untuk mengahbiskan waktu bersama. Entah sekedar jajan, jalan, hingga yang pacaran. Tak dipungkiri ini menjadi peluang yang dimanfaatkan para pedagang kaki lima sejak lama. Dari penjual pernak pernik hingga penjual jasa. Dari memnfaatkan kemampuan senin hingga menjajakan mobil mobil tua untuk berfoto. Tempat yang unik sekaligus menarik untuk dicermati.
Ekonomi kreatif

Kota Tua adalah potret kecil pasar ekonomi kreatif dalam negeri. Dengan jumlah pengunjung rata-rata >500 orang pada hari biasa dan bisa mencapai ribuan pada akhir pekan sangat potensial untuk para pedagang.

Besarnya potensi pasar Kota Tua dimanfatkan betul oleh pengusaha lokal. Lebih dari 90% produk yang dijual dipasar ini adalah produksi lokal yang didominasi produk Jakarta dan Jepara. Dengan demikian tak dipungkiri Kota Tua menjadi pasar yang baik dan menjanjikan bagi pelaku UKM Jakarta dan daerah sekitar.

Seni pertunjukan

Jumlah pengunjung yang begitu banyak sepertinya belum dimanfaatkan betul dalam sektor seni pertunjukan. Hingga saat ini Kota Tua hanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk nongkrong, kumpul komunitas, dan belanjar pernah pernik atau tato. Untuk seni pertunjukkan belum ada terobosan, paling tidak hingga saat ini hanya pengamen atau musisi jalanan saja yang masih menjadi promadona. Padahal jika diberi ruang untuk seni pertunjukan seperti seni musik, teater atau budaya maka akan menambah nilai jual Kota Tua bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan demikian akan memperbesar peluang ekonomi tentunya.

Tata Lokasi

Penataan Kota Tua memang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kerja keras pemerintah DKI Jakarta harus diapresiasi dalam hal ini. Namun bila kita perhatikan lebih cermat, penataan Kota Tua saat ini belum menjuang sektor ekonomi untuk pedagang. Penataan yang lebih baik misalnya dengan menonjolkan keunikan Jakarta dengab sentuhan budaya tentu akan membuat Kota Tua lebih menarik dan mengesankan. Disamping itu penataan lokasi ini juga harus melihat sisi pedagang agar mudah terlihat oleh pengunjung. Beberapa pedagang mengeluhkan karena lokasinya jarang dilalui pengunjung kecuali yang khusu ingin melihat lihat dagangan mereka.

Pengamen dan pengemis

Pengamen dan pengemis Kota Tua memang begitu banyak. Bayangkan saja jika pengamen saling bergantian dan jarak begitu dekat, hal ini sangat tidak nyaman bagi pengunjung terlebih pengamen anak anak yang tak beranjaksebelum diberi. Kebayangkan kalau lagi makan atau ngobrol ada pengamen yang terus terusan. Mungkinalan sangat mengganggu.

Terlepas dari semuanya, Kota Tua selalu menyuguhkan hal menarik bagi semua orang. Semoga Kota Tua lebih baik dan menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun