Menyusuri Kota Tua yang menyuguhkan sisi lain Jakarta tak akan habis untuk dituang dalam diksi. Sisi romantis nan eksotis hingga perang uang antar pedagang mewarnai komplek ini.
Kota tua sudah menjadi pilihan alternatif kaula muda untuk mengahbiskan waktu bersama. Entah sekedar jajan, jalan, hingga yang pacaran. Tak dipungkiri ini menjadi peluang yang dimanfaatkan para pedagang kaki lima sejak lama. Dari penjual pernak pernik hingga penjual jasa. Dari memnfaatkan kemampuan senin hingga menjajakan mobil mobil tua untuk berfoto. Tempat yang unik sekaligus menarik untuk dicermati.
Ekonomi kreatif
Kota Tua adalah potret kecil pasar ekonomi kreatif dalam negeri. Dengan jumlah pengunjung rata-rata >500 orang pada hari biasa dan bisa mencapai ribuan pada akhir pekan sangat potensial untuk para pedagang.
Besarnya potensi pasar Kota Tua dimanfatkan betul oleh pengusaha lokal. Lebih dari 90% produk yang dijual dipasar ini adalah produksi lokal yang didominasi produk Jakarta dan Jepara. Dengan demikian tak dipungkiri Kota Tua menjadi pasar yang baik dan menjanjikan bagi pelaku UKM Jakarta dan daerah sekitar.
Seni pertunjukan
Jumlah pengunjung yang begitu banyak sepertinya belum dimanfaatkan betul dalam sektor seni pertunjukan. Hingga saat ini Kota Tua hanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk nongkrong, kumpul komunitas, dan belanjar pernah pernik atau tato. Untuk seni pertunjukkan belum ada terobosan, paling tidak hingga saat ini hanya pengamen atau musisi jalanan saja yang masih menjadi promadona. Padahal jika diberi ruang untuk seni pertunjukan seperti seni musik, teater atau budaya maka akan menambah nilai jual Kota Tua bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan demikian akan memperbesar peluang ekonomi tentunya.
Tata Lokasi
Penataan Kota Tua memang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kerja keras pemerintah DKI Jakarta harus diapresiasi dalam hal ini. Namun bila kita perhatikan lebih cermat, penataan Kota Tua saat ini belum menjuang sektor ekonomi untuk pedagang. Penataan yang lebih baik misalnya dengan menonjolkan keunikan Jakarta dengab sentuhan budaya tentu akan membuat Kota Tua lebih menarik dan mengesankan. Disamping itu penataan lokasi ini juga harus melihat sisi pedagang agar mudah terlihat oleh pengunjung. Beberapa pedagang mengeluhkan karena lokasinya jarang dilalui pengunjung kecuali yang khusu ingin melihat lihat dagangan mereka.
Pengamen dan pengemis
Pengamen dan pengemis Kota Tua memang begitu banyak. Bayangkan saja jika pengamen saling bergantian dan jarak begitu dekat, hal ini sangat tidak nyaman bagi pengunjung terlebih pengamen anak anak yang tak beranjaksebelum diberi. Kebayangkan kalau lagi makan atau ngobrol ada pengamen yang terus terusan. Mungkinalan sangat mengganggu.
Terlepas dari semuanya, Kota Tua selalu menyuguhkan hal menarik bagi semua orang. Semoga Kota Tua lebih baik dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H