Mohon tunggu...
Azmy Gilang Muharrom
Azmy Gilang Muharrom Mohon Tunggu... -

Lagi belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film Dokumenter "Before The Flood" (2016), Leonardo Dicaprio Blusukan

10 November 2017   22:28 Diperbarui: 11 November 2017   05:20 10189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah dinobatkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa sebagai UN Messenger of Peace on Climate Change, bintang film kelahiran Los Angles, Amerika pada 11 November 1974, Leonardo Dicaprio melakukan blusukan ke berbagai negara. Blusukan ke berbagai negara sebagai wujud pelaksanaan program kerjanya di UN Messenger of Peace on Climate Change sejak Ia dilantik pada 16 September 2014.

Selama Leonardo Decaprio menjalani blusukan ke berbagai negara, media yang berfokus pada lingkungan hidup, National Geographic mendokumentasikan perjalananya. Hasil dokumentasi perjalanan itu, dikemas menjadi film dokumenter, berjudul "Before the Flood"yang berdurasi satu jam lebih dan telah dipublikasikan pada 31 Oktoboer 2016 di kanal Youtube resmi National Geographic.

Di bagian opening film dokumenter itu, National Geographic memasang karya seni "The Garden of Earthly Delights"oleh Hieronymus Boseh yang memiliki tiga panel. Karya seni itu ditampilkan karena memiliki kesan bagi Leonardo Decaprio. Sejak masih balita, Ia selalu meratapi lukisan tersebut menjelang tidur, karena lukisan itu dipasang menggantung di atas ranjangnya. Selain memiliki kesan tersendiri bagi Leonardo Decaprio, lukisan Hieronymus Boseh memiliki kesan prediksi kondisi masa depan bumi yang megalami berbagai permasalahan. Hal itu ditunjukan di panel kedua yang memiliki arti bertambahnya populasi manusia dan di panel ketiga memiliki pesan kehancuran bumi.

Keputusan untuk menggunakan karya seni  "The Garden of Earthly Delights"sangat tepat, karena pada film dokumenter "Before the Flood"akan menceritakan bagaimana manusia mengekpsploitasi bumi dengan beragam cara.

Setelah disuguhkan karya seni seni "The Garden of Earthly Delights",National Geographic mendokumentasikan pertemuan Leonardo Decaprio dengan Bang Ki-Moon selaku United Nations, Secertary General. Ada pernyataan menarik dari Bang Ki-Moon di saat sebelum Ia memperkenalkan Leonardo sebagai UN Messenger of Peace on Climate Change di hadapan awak media.

"Bumi adalah perahu kecil, jika perahu tenggelam maka kita semua akan tenggelam bersama," jelas Bang Ki-Moon.

Walaupun telah dinobatkan sebagai UN Messenger of Peace on Climate Change tidak membuat Leo --begitu sapaan akrabnya- menggangkat dagu. Dihadapan delegasi berbagai pemimpin bangsa, Leo mengakui Ia bukanlah seorang ahli dalam permasalah iklim bumi, "Saya berdiri di hadapan Anda bukan sebagai seorang ahli, saya akan melakukan segalanya, saya akan belajar mengenai isu ini, jelas Leo.

BLUSUKAN KE BERBAGAI NEGARA

1. Kanada

Negara pertama yang Leo kunjungi adalah Alberta, Canada. Di sana Leo mengunjungi Canadian Tar Sands didampingi dengan Marc Mageau selaku SVP Oil Sands Operations, mengamati lahan tambang dengan helikopter. Dalam mata kamera terlihat transisi perbedaan hutan yang masih terlihat pepohonan hijau dengan lahan tambang minyak pasir yang telah tercemar parah dengan warna hitam pekat. Lahan tambang minyak pasir tersebut telah beroperasi pada 1960, namun belum seluas sekarang. Keadaan sekarang semakin memprihatinkan, Mageau menyatakan bahwa perusahaan minyak itu setiap harinya memproduksi sebanyak 35.000 barel per hari. \

2. Pacific Island

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun