Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang masih menghantui Indonesia, khususnya pada anak-anak. Stunting terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi yang mencukupi selama masa pertumbuhan anak. Hal ini dapat berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari. Dalam upaya menanggulangi stunting, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah pemanfaatan produk olahan hasil ternak.
Pemanfaatan produk olahan hasil ternak bisa menjadi salah satu solusi dalam program pencegahan stunting di Indonesia. Ini karena produk olahan seperti daging, susu, dan telur mengandung protein, zat besi, kalsium, dan nutrisi penting lainnya yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak. Namun, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi produk olahan hasil ternak masih perlu ditingkatkan.
Mengenai hal ini, mahasiswa Kelompok 9 Kuliah Kerja Nyata (KKN-T) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Djuanda telah melakukan program sosialisasi produk olahan hasil ternak (yogurt) di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor pada Rabu (16/08/23), yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat produk olahan hasil ternak dalam mencegah stunting.
Ibu Ipah selaku kader posyandu di Desa Citapen menyampaikan bahwa terdapat beberapa kegiatan posyandu, salahsatunya yaitu “Kelas Ibu”. Kegiatan posyandu kelas ibu adalah salahsatu upaya pencegahan stunting dimulai dari ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui. Tujuan dari adanya kegiatan kelas ibu ini adalah dapat melahirkan bayi yang sehat.
Sementara itu, Anggota kelompok 9 KKN FAPERTA UNIDA, Totoh Fathatul Arrobi mengatakan bahwa untuk mengurangi angka stunting di Desa Citapen dimulai dari Ibu-ibu hamil dan menyusui dapat dimulai dari pola makanan yang bergizi dan tidak banyak pikiran yang memicu stress. Beliau juga menambahkan program sosialisasi olahan hasil ternak (yoghurt) pada kegiatan posyandu kelas ibu dengan meminum yoghurt Bersama.
Ibu-ibu hamil dan menyusui di Desa Citapen lebih sadar dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu, mereka juga mengerti akan pentingnya peran peternakan dalam uapaya pencegahan stunting. Harapannya semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mengurangi angka stunting di Desa Citapen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H