Mohon tunggu...
Azmi Rafif Abdul Majid
Azmi Rafif Abdul Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UPNVJ, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, program studi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korean Wave: Gelombang Kesenangan atau Obsesi Berlebihan?

28 November 2023   15:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   08:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grupband BTS berdansa di musik video "Fake Love", Sumber Gambar : Youtube

Banyak dari kita memiliki tokoh idola dalam hidup, bisa berasal dari berbagai kalangan seperti agama, musisi, politikus, artis, dan sebagainya. Tokoh-tokoh idola ini tidak hanya menjadi panutan, tetapi juga merupakan sumber inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa ada orang yang terlalu berlebihan dalam mendekati idola mereka, bahkan sampai membuat masalah. Fenomena ini dikenal sebagai Celebrity Worship Syndrome (CWS), sebuah gangguan kecanduan obsesif yang membuat seseorang terlalu terlibat dengan detail kehidupan pribadi dan profesional seorang selebriti.

CWS merupakan bentuk hubungan parasosial di mana kekaguman awal terhadap selebriti berkembang menjadi ketertarikan dan keasyikan yang obsesif. Hubungan parasosial mengacu pada ikatan yang terbentuk antara penggemar dan selebriti di mana penggemar mengembangkan perasaan dekat atau terlibat secara emosional dengan selebriti, meskipun interaksi tersebut bersifat satu arah. Dalam konteks CWS, penggemar cenderung membangun gambaran tertentu tentang kehidupan pribadi dan profesional selebriti yang mereka kagumi, sering kali tanpa mempertimbangkan kenyataan yang sebenarnya. Orang yang mengalami CWS mungkin membentuk kehidupan mereka sekitar selebriti yang menjadi idola mereka, meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung.

Dampak dari CWS dapat melibatkan gejala depresi, kecemasan, dan disfungsi sosial yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Fenomena ini menunjukkan rumitnya hubungan antara penggemar dan selebriti, terutama ketika kekaguman berubah menjadi obsesi yang merugikan. Selain itu, CWS juga dapat menimbulkan kecenderungan perilaku tidak sehat, seperti materialisme dan sifat pembelian yang kompulsif atau berlebihan. Hal ini terjadi karena penggemar yang terlalu terobsesi dengan idola mereka cenderung ingin memiliki barang-barang atau atribut yang terkait dengan selebriti tersebut.

Kalian mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya Celebrity Worship Syndrome (CWS) dengan tren Korean Wave yang sedang naik daun belakangan ini? Nah, mari kita bahas. Korean Wave, atau K-wave, adalah fenomena penyebaran budaya populer Korea melalui berbagai produk hiburan seperti drama, musik, dan gaya hidup. Kpop, sebagai salah satu elemen paling populer di kalangan muda, telah memasuki Indonesia melalui media musik, sering disertai dengan seni tarian modern. Popularitas Kpop meroket dengan cepat, terdengar di mal-mal, radio, televisi, dan tentu saja, media sosial.

Dalam industri hiburan Kpop, tidak hanya musiknya yang mencuri perhatian, tetapi juga para penyanyi atau idolanya juga ikut menjadi selebritas di Indonesia. Seiring dengan kesuksesan ini, Kpop telah menjadi industri hiburan besar secara internasional, dan daya jual "muka" idola mereka ikut berkontribusi pada peningkatan popularitas mereka. Nah, hal inilah yang terkait dengan CWS.

Industri K-pop sering menggunakan daya tarik fisik sebagai cara untuk menarik penggemar dan mendapatkan popularitas. Idola K-pop dikenal karena ketampanannya, dan banyak penggemar tertarik kepada mereka karena penampilan mereka yang menarik.

Industri ini membangun hubungan yang erat antara idola dan penggemar, yang berbeda dari kebanyakan artis Barat. Label K-pop telah mengembangkan cara baru untuk memberikan penggemar akses langsung ke idola mereka melalui pertemuan penggemar online dan platform media sosial, menciptakan ikatan yang erat antara keduanya. Ikatan ini sering kali diperkuat dengan dukungan emosional dan finansial dari para penggemar, karena K-pop merupakan industri yang berorientasi pada bisnis. Kesuskesan menarik perhatian banyak orang ini mengundang banyak fans atau penggemar yang terlalu obsesif berujung pada peningkatan fans pengidap CWS.

Penggemar atau fans idola umumnya dianggap sebagai kelompok yang memberikan dukungan positif kepada idolanya. Namun, dalam konteks Celebrity Worship Syndrome (CWS), ada perbedaan signifikan antara penggemar biasa dan mereka yang terjebak dalam tingkat obsesif yang berlebihan. Penggemar sejati biasanya menunjukkan dukungan yang sehat tanpa mengorbankan kehidupan pribadi atau kesehatan mental. Sebaliknya, pengidap CWS memiliki obsesi yang berlebihan, bahkan sampai mengorbankan aspek-aspek tersebut.

Pengidap CWS cenderung memandang idola mereka sebagai sosok yang sempurna, bahkan mencapai tingkat pemujaan yang setara dengan menganggap mereka sebagai tuhan atau nabi. Beberapa perilaku yang mungkin dilakukan oleh mereka yang mengidap CWS mencakup:

  • Integrasi dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengidap CWS cenderung menganggap idola sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Mereka mungkin mengadaptasi gaya hidup, pilihan berpakaian, atau bahkan gaya rambut mereka agar mencerminkan penampilan sang idola.
  • Pengeluaran uang yang berlebihan: Keterlibatan emosional yang berlebihan seringkali mendorong pengidap CWS untuk mengeluarkan uang secara berlebihan. Ini melibatkan pembelian tiket konser, pertemuan penggemar, mengoleksi merchandise, poster, album, atau barang-barang lain yang terkait dengan idola, tanpa mempertimbangkan resiko pengeluaran uang yang berebihan.
  • Gangguan dalam Hubungan Sosial: Fokus utama pada idola dapat mengakibatkan gangguan dalam hubungan sosial. Pengidap CWS mungkin lebih memprioritaskan keterlibatan dengan idola daripada interaksi dengan keluarga atau teman-teman, bahkan menghindari aktivitas sosial yang melibatkan pertemuan tatap muka.
  • Kesulitan Membangun Hubungan Romantis: Pengidap CWS sering mengalami kesulitan dalam membangun hubungan romantis dengan orang lain karena menganggap pasangan mereka kurang penting daripada hubungan mereka dengan idola.

Gejala Celebrity Worship Syndrome (CWS) harus diatasi sejak dini, karena dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat mengarah pada tindakan yang lebih serius dan merugikan. Salah satu peristiwa mengkhawatirkan terjadi di Indonesia, di mana para penggemar fanatik KPop terlibat dalam tindakan yang mencemaskan setelah kepergian Jonghyun, anggota boyband Korea SHINee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun