Mohon tunggu...
Azmi Oktansyah
Azmi Oktansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mulai aja dulu

20107030082 - Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Implementasi Insight dari "Start Up" Episode 5

14 Juni 2021   07:45 Diperbarui: 14 Juni 2021   07:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam scene ketika nenek Dal-Mi bertemu dengan ibu Dal-Mi, nenek bercerita tentang Dal-mi yang dulu sedang sakit. Ketika Dal-Mi sakit, neneknya bilang kepada Dal-Mi seandainya Dal-Mi ikut bersama ibunya pasti dalmi akan memiliki hidup yang cerah. 

Kemudian Dal-Mi menjawab dengan kata-kata yang diajarkan ayahnya "Dunia ini gurun pasir jika setiap hari cerah, harus turun hujan dan salju agar rumput dan jeruk yang manis ini bisa tumbuh" katanya sambil memegang buah jeruk.

Jika kita pikir kembali kata-kata ayah yang diucapkan Dal-Mi di atas memang benar. Terkadang kita mengharapkan hidup yang lurus dan baik-baik saja seperti pasangan setia, perut yang tidak kelaparan, dan harta yang banyak. 

Namun harus kita sadari, kualitas hidup kita akan mengalami peningkatan ketika kita berhasil melewati sebuah ujian. Kita harus mengimplementasikan satu insight ini dalam hidup kita. 

Tidak masalah ketika kita masih sering mengeluh dengan cobaan hidup, yang jelas kita tahu dan kita bangga ketika berhasil melewatinya serta menyadari bahwa sekarang kita masih berdiri kuat di atas pijakan kaki kita sendiri dan mengalami peningkatan kualitas hidup setiap harinya.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
  • Selalu Ada yang Mencurangi Kita Walaupun Kita Tidak Mencurangi Orang Lain

Ketika dilaksanakan pekan retas di Sandbox, tim Dal-Mi terasa dicurangi karena adanya pengembang dari tim Won Injae yang menguping pembicaraan dari tim Dal-Mi. 

Dal-Mi bersama timnya, Samsan Tech mencoba membuat perusahaan rintisan berbasis AI untuk membedakan tulisan tangan agar meminimalisir pemalsuan dan penipuan dengan memanfaatkan data tulisan tangan Bank Jeonghan yang disediakan oleh Sandbox. 

Dikarenakan rencana tim Dal-Mi didengar oleh tim Injae maka tim Injae pun menggunakan data yang sama dari Bank Jeonghan dan membuat perusahaan berbasis AI juga. Bedanya untuk meminimalisir pemalsuan data, tim Injae berinovasi untuk membuat font sendiri agar tulisan tidak dapat dipalsukan.

Setelah selesai membuat perancangan maka selanjutnya ada sesi presentasi. Singkat cerita dalam sesi presentasi tersebut tim Dal-Mi kalah saing dari tim Injae yang akhirnya membuat tim Dal-Mi kecil kemungkinan untuk masuk seleksi perusahaan Sandbox. 

Namun ternyata siapa sangka, keberuntungan selalu datang pada orang yang jujur dan senantiasa berusaha. Akhirnya tim Dal-Mi juga bisa lolos seleksi karena ada juri yang tadinya belum memberikan penilaian. Berkat juri tersebut tim Dal-Mi lolos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun