Kuterobos rambut aluan yang dingin
Menjatu kutu-kutu manis terpaan angin
Lumpur kepalamu merendam kakiku
Rebut dan tawa menyiram batinku
Di lain waktu aku menyisir keningmu
Sampai pada bulu mata lentik gantung berayunÂ
Melompat larut dalam segarnya air matamu
Aku menepi di pelabuhan baitku
Kutulis ini untuk kemarin kecil
Saat dulu belum melihat titik-titik hitam di hatimu
Kurenungkan dalam sunyi tanpa rinduÂ
...
Pelaihari, 26-02-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!