Mohon tunggu...
Nuruddin Azmi
Nuruddin Azmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Papah Hani

Senang belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terjerembap

30 November 2020   09:17 Diperbarui: 30 November 2020   09:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali bergelimang hitam
Berselimut tanah
Menatap tanda merah
Dua telingaku tuli

Entah apa yang direncanakan
Olehmu, O, Maha Daya
Tersirat wajah-Mu di kelam ini
Terpapar cahya-Mu di sunyi ini

Bagaimana aku menyusun kembali
Puing-puing berserakan ini, O, Raja diraja!
Sentuhkanlah aku dengan butir-butir salju-Mu
Agar dapat tenang air kalbuku

Pelaihari, 22-11-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun