Â
  Strategi secara umum yakni rencana atau rancangan guna mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Strategi pembelajara sangat penting dalam proses pembelajaran agar tujuan yang direncanakan tercapai. Akan tetapi yang akan dibahas disini mengenai strategi pembelajaran aktif. Secara pembelajaran aktif yakni mengikut sertakan peserta didik dalam melaksanakan rangkaian proses pembelajaran secara aktif. Sebelumnya erlu diketahui strategi pembelajaran aktif bukanlah sebuah teori atau ilmu pengetahuan, melainkan sebuah strategi partisipatif yang memungkinkan peserta didik sebagai subjek belajar secara optimal mengubah cara berpikirnya maupun perilakunya serta dapat bertindak lebih maksimal. Dalam proses pembelajaran anak usia dini sangatlah penting untuk menentukan rancangan pembelajaran. Ada beberapa metode guna menghidupkan pembelajaran yang aktif di kelas berikut penjelasannya :
1.BCCT ( beyond centre and circle time)
   Strategi BCCT ( beyond centre and circle time) merupakan strategi praktik pada anak usia dini yang memadukan teori dan pengalaman praktik. Berikut penjelasannya :
a.Pijakan lingkungan bermain
Guru menyiapkan area, perlengkapan, dan bahan bermain sesuai dengan tema dan kelompok sesuai usia anak.
b. Pijakan sebelum, selama, dan setelah bermain
Guru menyiapkan kondisi, lokasi, peralatan, dan kontrol sebelum anak bermain dan guru memberikan dukungan yang berubah seiring perkembangan anak.
c. Pembukaan
Guru mengawali kegiatan dengan memberi salam, berdoa, dan menanyakan kabar pada peserta didik.
d. Penjelasan materi
Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dengan menggunakan metode tanya jawab.
e. Pembagian kelompok
Bagi giliran setiap kelompok peserta didik untuk bermain sesuai urutan
f. Variasi Permainan
 Memberikan variasi dan kesempatan bermain yang cukup kepada semua anak agar mereka tidak bosan.
g. Lingkaran
Sebelum dan sesudah bermain, guru duduk melingkar bersama anak untuk memberi pijakan kepada anak.
2.Lempar bola (throwing ball)
   Adapun langkah-langkah dalam strategi lempar bola, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a.Ajak anak keluar ruang kelas atau lapangan
b.Lemparkan bola pada peserta didik, kemudian perintahkan anak untuk menerima lemparan. Setiap lemparan bola jika diterima dengan baik, anak mendapat reward melalui ucapan: ayo kamu pasti bisa, sip atau ucapan semangat yang lain.
c.Setiap lemparan bola yang terjatuh memperoleh reward melalui ucapan: lanjutkan, kamu hebat, kamu keren dan ungkapan sejenisnya.
d.Lemparan bola dilakukan secara bergantian antara guru dengan anak, serta kawan innya.
e.Berikan kegiatan ini sesering mungkin bersama guru dan peserta didik di sekolah.
f.Setelah selesai, ajak anak untuk menghitung jumlah bola yang terjatuh dan bola yang berhasil ditangkap. Setelah itu, berikan selembar kertas dan spidol kepada anak untuk belajar mencatatnya.
g.Berikan reward snack ataupun yang lain untuk anak yang mendapat poin tertinggi.
3.PBL (project based learning)
   Project based learning artinya pembelajaran berbasis proyek yang dimana peserta didik diberi suatu permasalahan agar anak bisa memecahkan suatu masalah. Masalah yang diberikan masalah yang ada di dunia nyata sehingga anak dapat membuat pertanyaan terkait masalah dan menemukan berbagai Solusi untuk memecahkannya.
Contoh penerapannya di sekolah PAUD :
Permasalahan : "mengapa bunganya layu?"
Proses : ajak anak mengamati tumbuhan bunga yang layu, mencari tahu penyebabnya misalnya bunganya kekurangan air, terkena sinar matahari langsung, dan memukan solusi memindahkan tanaman bunga ke tempat yang lebih teduh dan menyirami tanaman denan teratur.
   Guru harus mampu membuat suasana belajar yang sedemikian rupa seru harus banyak inisiatif dalam proses pembelajaran agar anak menjadi aktif saat proses belajar mengajar berlangsung.
Nama : Azmil Aninda
NIM : 230105110077
Mata Kuliah : Strategi Bermain
Dosen Pengampu: Rikza Azharona Susanti, M,Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H