Magang adalah pembelajaran. Dapat uang dari magang adalah bonus. Bisa membangun usaha sendiri sehabis magang adalah super bonus.
Saya sudah magang. Tiga tahun di Jepang. Pernah balik ke Jepang lagi untuk research student di Kyoto University plus mau lanjut S2 disana. Tapi ambyar. Tidak lah mengapa. Biasa saja, sebagai sejarah hidup. Anda mungkin sudah tahu sebabnya. Jarang sekali mahasiswa bisa membiaya pendidkannya tanpa sponsor. Apalagi kalau sebagai dosen atau tenaga pendidik. Jarang sekali atau mungkin tidak ada yang bisa membiayai pendidikannya dengan uang sendiri.
Magang ke Jepang bukanlah gaya gayaan. Poto potoan di akihabara, atau poto poto di shinkansen. Kadang juga ada yang salah memilih lokasi photo. Berphoto diarea bahaya atau larangan. Padahal sudah ada peringatan yang ditulis dalam bahasa Jepang. Anda mungkin sudah tahu alasanya mengapa mereka berphoto disana.
Definisi magang yang sebenarnya akan didapatkan setelah selesai magang di Jepang. Magang adalah apa yang sudah anda dapatkan dari magang itu sendiri. Tidak ada jaminan anda akan sukses setelah pulang magang di Jepang. Perusahaan penyelengara magang juga tidak bertanggung jawab atas perjalanan karir anda setelah pulang.
Magang sebatas belajar. Belanjar mengetahui lingkungan kerja. Belajar berteman di dunia kerja. Belajar mengenali diri. Mengajarkan diri lebih berani bereksplorasi. Semakin keras dunia belajar disana akan semakin besar kemungkinan sukses?, menurut saya belum tentu juga. Banyak faktor menunjang kesuksesan. Salah tiganya : berusaha, berdoa dan orang dalam (bercanda).
Batasan sukses alumni magang Jepang itu mungkin dapat kita lihat seberapa besar bisnis yang di kelola alumni pemagang sampai saat ini. Pun sebaliknya. Anda juga tahu. Tidak perlu saya uraikan.
Butuh waktu yang relatif untuk dapat mendefinisikan magang Jepang. Ada yang bisa cepat dapat mendefinisikan magang dengan baik. Namun ada yang butuh bertahun tahun baru bisa menemukan definisi itu. Namun tidak ada kata terlambat. Apakah mereka yang cepat mendapatkan definisi magang itu adalah mereka yang lebih dulu sukses?. Saya belum menemukan surveynya. Tapi saya sepakat dengan hal itu.
Ada yang membekali para calon pemagang dan alumni magang dengan pengetahuan wirausaha. Tujuannya adalah untuk menjadikan pemagang menjadi pengusaha pada tahap pasca magang. Namun pendekatan itu juga tidak jaminan untuk sukses. Hasil survei keberhasilan cara seperti itu juga belum ada.
Beberapa kali bahkan sering saya bolak balik website mencari jurnalnya. Studi tentang pemagangan Jepang ini belum banyak. Yang menjadikan peserta magang sebagai unit analisisnya juga belum banyak ditemukan. Coba saja bagi yang berminat ingin meneliti. Mungkin banyak novelty yang akan ditemukan.
Sepengetahuan saya untuk masuk ke Jepang itu ada tiga jalur. Mohon koreksi kalau saya salah. Pertama magang, kedua SSW/by skilled/tokutei ginou, ketiga sekolah.
Saya uraikan sedikit saja.
Yang paling popular puls kondang adalah magang. Dikatakan popular plus kondang itu karena statistik pesertanya memang sangat jomplang dengan program SSW dan sekolah. Angkanya mungkin sudah puluha ribu peserta. Dan programnya legendaris, sudah lama.
SSW (specified skilled worker). Program ini baru. Permennya baru keluar tahun 2019. Baca saja Peraturan Kemenaker tahun 2019. Secara bisnis ini sangat prospektif, hehehe. Angka peserta program SSW ini juga belum banyak.
Yang paling enak tentunya yang ketiga, sekolah atau kuliah. Saya pernah merasakannya. Walau tidak lama. Tapi feelnya dapat. Ketemu dengan teman teman PPI Kyoto. Atmosfirnya beda dengan magang. Mereka pidatonya jago, story tellingnya luar biasa, kemampuan akademiknya jangan ditanya. Calon profesor semua. Â Â Â Â
Kita Kembali ke magang.
Tiga tahun tidaklah lama. Durasinya magang memang segitu. Apa peraturanya akan berubah atau sudah diubah, saya belum tahu. Lakukan magang seefektif dan seefisien mungkin. Yang penting jangan over supply uang saku yang didapt ke kampung halaman. Nanti saja. Sabar dulu. Karema anda harus merencanakan apa yang harus dilakukan setelah habis magang.
Tetap semangat. Setelah mencoba naik shinkansen, anda mesti mencoba naik kereta cepat Jakarta Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H