Mohon tunggu...
Azmi Hardi Roza
Azmi Hardi Roza Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ingin menjadi ayah yang baik

Suka jalan kaki, suka makan pempek

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikmati Prosesnya dan Bersiaplah

15 Januari 2020   17:54 Diperbarui: 16 Januari 2020   09:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti halnya seorang penulis.

Jika ia telah menyentuh area alamiah pada dirinya maka cara dia menulis adalah hasil kolaborasi dari cara dia berfikir, cara dia berinteraksi, cara dia bicara yang dituangkan secara alami ke dalam tulisan. Semua itu sudah melekat pada dirinya. Semua unsur itu akan keluar dengan sendirinya ketika ia dibutuhkan.

Makanya penulis mahir itu menulisnya lancar bak air mengalir seperti hukum air. Ide yang keluar dari fikirannya hampir merupakan reflek yang terpancing dari latar belakang suatu keadaan. Itu semua timbul hasil dari proses panjang yang telah dilalui selama ini. Ini yang dinamakan hukum proses.

Seorang pemimpin juga begitu.

Tatkala dia sudah melalui hukum proses maka semua akan muncul secara alamiah dengan sendirinya dalam setiap kebijakan dan aksi yang dia lakukan. Semua yang dia miliki akan tersalurkan sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan-nya. Sehingga kepemimpinan-nya berjalan dengan efektifitas yang tinggi.

Di Jepang ada istilah sempai-kohai. Budaya atau sistem ini dikenal dengan nenko atau di Indonesia dikenal dengan senioritas. Pada dasarnya ini adalah medan belajar. Sehingga  dalam budaya ini rapat pun atau meeting internal dalam suatu organisasi pun bukanlah ajang adu argumentasi melainkan bentuk laporan kinerja kepada atasan atau senior. Tekanan yang datang pun dianggap baik sebagai alasan proses latihan. 

Dalam sistem ini penentuan kedudukan, posisi atau jabatan, atau katakanlah pucuk pemimpin, itu diukur berdasarkan lama dia belajar dan bekerja di suatu organisasi, lembaga atau suatu perusahaan. Karena dia sudah dinilai tunduk pada hukum proses. Tunduk pada proses ini memakan waktu yang tidak sebentar. Dan dalam konteks menikmati proses tersebut. Dengan demikian seseorang itu bisa dianggap sudah dapat dipercaya untuk tanggung jawab yang lebih besar lagi.

Hanya mereka yang benar benar dan sungguh sungguh berproses, dan tanpa mengenal lelah, terus menerus belajar dan berlatih pada setiap fase, maka jiwanya akan tumbuh, ia akan menjadi pemimpin yang dapat menyesuaikan diri dengan kepemimpinanya.

Penulis Amerika, Jhon C Maxwell menulis ada empat fase yang menjadi tahap pembelajaran yang harus dilalui seseorang untuk dapat tumbuh menjadi pemimpin yang baik dan efektif.

  • Anda tidak tahu apa yang tidak anda ketahui. Saat kita tidak tahu apa yang tidak kita ketahui, kita tak akan bertumbuh. Maka segeralah tanya pada diri anda.
  • Anda tahu apa yang perlu anda ketahui. Banyak orang yang diserahi tanggung jawab sebagai pemimpin, namun ternyata tidak ada orang yang mampu ia pengaruhi. Maka disaat itulah dia harus belajar bagaimana orang bisa mengikuti kita.
  • Anda tahu apa yang tidak anda ketahui. Sebagai pemimpin anda harus menyadari bahwa anda bukan ahli segalanya. Bahwa anda membutuhkan orang orang yang ahli di bidangnya. Anda harus menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian anda akan bertumbuh.
  • Anda tahu anda bertumbuh, serta hasilnya mulai kelihatan. Tatkala kita menyadari ada kekurangan pada diri, maka mulailah mendisiplinkan diri untuk berproses, maka banyak hal yang baik yang akan terlihat. Jalan satu satunya adalah bangkit dan jangan menyerah bila belum mampu melakukan sesuatu.

Bagi anda, nikmatilah prosesnya dan bersiaplah untuk jadi pemimpin hebat, yaitu kehebatan yang datang dari dalam diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun