Mohon tunggu...
Azmi Nawwar
Azmi Nawwar Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

for those who believe no proof is necessary. for those who don't believe no proof is possible

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Atas Angkasa Itu...

9 Maret 2016   08:43 Diperbarui: 9 Maret 2016   09:17 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi buta itu ku terbangun dari lelapnya malam

menantikan peristiwa di atas angkasa sana

matahari perlahan menyembul, keluar dari pekatnya malam

memecah kegelapan dengan cahayanya

 

semakin tinggi, semakin terang pijarnya

baru sampai di ufuk, perlahan ia ditelan pekat

"apa yang terjadi ? mengapa seperti ini ? dosa apa yang telah diperbuat manusia di bumi ini?"

kemudian semua menjadi pekat.

 

sepi..., seperti waktu sedang terhenti

dalam gelap ku berdoa,"Ya tuhan, kembalikan lagi sinar sang mentari"

lalu pekat menghilang, dan mentari kembali menerangi nusantara

ku bersyukur masih dalam perlindungan-Nya

 

aku berpikir, apakah pekat masih akan mengganggu mentari?

lalu ku teringat pesan seorang teman kepadaku

"Pekat akan selalu menantang cahaya

dan cahaya pasti akan menang kepada pekat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun