Mohon tunggu...
Azmi Rhamadan
Azmi Rhamadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN, FAKULTAS VOKASI , UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bagi saya memiliki kepribadian yang cukup di bilang introvert tidak menutup kemungkinan untuk berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Kesadaran Orang Tua terhadap Bahaya Stunting pada Anak: Peran Berbagai Disiplin Ilmu dalam Pencegahan

18 Juni 2024   20:51 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Yus Rifda1 , Erlina Fairuz Izdihar2, Muhammad Zidni Akmal3, Azmi Rhamadan4, Hera Audita Rasendriya5, Ananda Putri Pramesthi6 

Fakultas Sains dan Teknologi1, Fakultas Sains dan Teknologi2,Fakultas Ekonomi dan Bisnis3,Fakultas Vokasi4, Fakultas Ekonomi dan Bisnis5, Fakultas Vokasi6

Abstrak

Kesadaran orang tua terhadap bahaya stunting pada anak merupakan faktor krusial dalam mencegah dan menangani masalah stunting di masyarakat merupakan topik yang penting untuk dibahas. Artikel ini membahas urgensi kesadaran orang tua terhadap stunting, dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Berbagai bidang studi, termasuk Ilmu Kimia, Teknik Lingkungan, Ekonomi Islam, Teknologi Radiologi Pencitraan, Manajemen, dan Keselamatan serta Kesehatan Kerja, turut berkontribusi dalam memberikan pemahaman dan penanganan masalah stunting.

Kata Kunci: Pencegahan stunting, kesadaran orang tua, pertumbuhan anak, dampak stunting, langkah-langkah pencegahan, kontribusi disiplin ilmu, pemahaman masalah stunting.

Pendahuluan

Stunting merupakan sebuah kondisi dimana pertumbuhan anak terhambat. Stunting telah menjadi permasalahan serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi orang tua untuk memiliki pemahaman yang baik tentang risiko stunting dan langkah-langkah pencegahannya. Dalam konteks ini, mahasiswa dari beragam latar belakang disiplin ilmu, seperti Kimia, Teknik Lingkungan, Ekonomi Islam, Teknologi Radiologi Pencitraan, Manajemen, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesadaran tentang stunting dan tindakan pencegahannya. Melalui pendekatan multidisiplin ini, mereka dapat berkontribusi secara signifikan dalam memerangi stunting dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Isu dan Dampak Bahaya Stunting

Stunting bukan hanya tentang masalah tinggi badan pada anak, tapi juga mencakup dampak serius pada perkembangan fisik dan mental mereka. Ketika orang tua kurang menyadari pentingnya nutrisi yang tepat dan perawatan yang baik, risiko stunting pada anak-anak mereka menjadi lebih tinggi. Di masyarakat di mana kesadaran akan bahaya stunting masih minim, angka kasus stunting cenderung tinggi dan dapat memiliki dampak yang merugikan pada masa depan generasi penerus kita.

Peran Orang Tua dan Disiplin Ilmu Terkait

Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam memastikan anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang memadai dan perawatan yang tepat guna mencegah stunting, suatu kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Disiplin ilmu Kimia dapat memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui pemahaman tentang komposisi kimia makanan, orang tua dapat memilih makanan yang tepat dan memberikan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka.

Di sisi lain, disiplin ilmu Teknik Lingkungan dapat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan sanitasi yang baik untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak. Dengan memperhatikan faktor-faktor seperti kebersihan air dan sanitasi lingkungan, orang tua dapat melindungi anak-anak dari paparan zat-zat berbahaya dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.

Namun, tidak hanya aspek fisik yang perlu diperhatikan. Aspek ekonomi juga memiliki peran penting dalam akses orang tua terhadap makanan bergizi. Dalam konteks ini, disiplin ilmu Ekonomi Islam dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi kemampuan orang tua dalam memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi anak-anak mereka.

Tidak hanya itu, Teknologi Radiologi Pencitraan juga memiliki peran penting dalam pencegahan stunting. Disiplin ilmu Teknologi Radiologi Pencitraan dapat membantu dalam deteksi dini masalah pertumbuhan anak, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah dampak yang lebih parah.

Manajemen kesehatan juga merupakan faktor penting dalam upaya pencegahan stunting. Melalui koordinasi program-program kesehatan dan gizi di tingkat komunitas, manajemen dapat memastikan bahwa upaya pencegahan stunting tersebar luas dan efektif.

Selain itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak. Dengan memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal dan bermain anak-anak bebas dari bahaya baik secara fisik maupun kimia.  Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat memberikan kontribusi besar dalam mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan optimal anak-anak.

Para penulis memiliki perspektif sejalan dalam menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dan berbagai disiplin ilmu dalam mengatasi masalah stunting. Para penulis sepakat bahwa orang tua memegang peran utama dalam menyediakan nutrisi yang cukup dan lingkungan yang sehat bagi anak-anak mereka. Selain itu, mereka juga setuju bahwa kontribusi dari beragam program studi sangat penting dalam memberikan wawasan dan solusi terhadap permasalahan stunting. Para penulis menekankan perlunya pendekatan multidisiplin dalam menanggulangi masalah kesehatan ini. Dalam pendekatan multidisiplin diperlukan kolaborasi lintas program studi untuk meraih hasil yang optimal. Dengan demikian, opini para penulis menegaskan bahwa kerjasama antara orang tua dan berbagai disiplin ilmu menjadi kunci dalam usaha pencegahan stunting dan penciptaan dampak positif bagi generasi yang akan datang.

Kesimpulan

Peran orang tua dan berbagai disiplin ilmu menjadi krusial dalam pencegahan stunting. Orang tua perlu memahami pentingnya nutrisi dan perawatan yang tepat bagi anak-anak mereka guna mencegah stunting, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif. Melalui pemahaman multidisiplin, termasuk kontribusi dari bidang Kimia, Teknik Lingkungan, Ekonomi Islam, Teknologi Radiologi Pencitraan, Manajemen, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara holistik dan efektif. Dengan demikian, kesadaran dan tindakan bersama dari berbagai pihak menjadi kunci dalam mengatasi stunting dan menciptakan dampak positif bagi masa depan generasi penerus.

Penutup

Dengan meningkatnya kesadaran dan implementasi langkah-langkah konkret untuk memenuhi nutrisi dan perawatan anak-anak, kita dapat menghadapi stunting dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Sinergi antara orang tua, mahasiswa dengan beragam latar belakang studi, dan berbagai stakeholder terkait akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan stunting dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Daftar Pustaka

Yuyun Yuningsih, Sumardhani, Ikhsan Maulana. 2023. PERILAKU ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PALASARI KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS 20(2): 235-248.

Marthin Brian Ambarita, Renny Nurhasana, Fadhilah Rizky Ningtyas, Ni Made Shellasih, Salsabila Nadya. 2023. STRATEGI PENURUNAN ANGKA STUNTING MELALUI PENYADARAN BAHAYA ASAP ROKOK DI TENJOLAYA, BOGOR JAWA BARAT. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia (MBI) 17(6): 1045-1054.

Sari, F. A., Damayanti, I., Rifa'i, M. N., Arkhan, D. J., Wijaya, F., Syafira, H. L., Fajriani, A., Fergrinov, C., Putri, M. P., Agustine, V., Sarva, A. D. P., Zuhrina, F. W., & Wulandari, S. A. (2023). Peran Mahasiswa Kukerta dalam Meningkatkan Kesadaran Gizi untuk Mencegah Stunting. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 233--239.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun