Mohon tunggu...
Azmatun Izzah Matdoan
Azmatun Izzah Matdoan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa PKN STAN

Saya Azmatun Izzah Matdoan, perempuan yang berasal dari Kota Tual dan sedang menempuh pendidikan di PKN STAN. Hobi saya membaca, saya sering menghabiskan waktu untuk membaca baik secara langsung maupun digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Kemiskinan, Hambatan, dan Solusinya

16 Juli 2024   18:58 Diperbarui: 16 Juli 2024   19:08 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar potret kemiskinan di indonesia - Maria Pullman (joowmariapullman.blogspot.com) 

Berbicara tentang kemiskinan, kemiskinan terjadi ketika suatu kelompok menguasai sumber daya yang lebih banyak dibanding kelompok lain sehingga mengakibatkan kesenjangan pendapat.

Kemiskinan dibagi menjadi dua jenis

1. Kemiskinan Absolut yaitu kemiskinan yang disebabkan jumlah penghasilan seseorang lebih kecil dibanding garis kemiskinan (standar ditempatkan pemerintah berdasarkan kebutuhan dasar manusia termasuk sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.)

2. Kemiskinan Relatif adalah kondisi masyarakat karena kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan.

Tidak bisa di pungkiri bahwa angka kemiskinan di Indonesia cenderung relatif tinggi, mengapa demikian? Disebabkan karena besarnya populasi penduduk Indonesia yang dimana angka kelahiran semakin meningkat setiap tahunnya sedangkan lapangan pekerjaan yang kurang mencakupi sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Melihat angka kemiskinan yang semakin tinggi pemerintah harus segera melakukan upaya dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, memperhatikan dengan jeli angka kelahiran agar tidak terjadi ketimpangan sosial, memperhatikan pendapatan tiap orang agar mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia dan menekankan pada orang-orang kaya wajib pajak agar alokasi dana tersebut digunakan pada subsidi silang agar tak ada lagi kata "yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin" tetapi dapat menjadikan masyarakat yang adil dan merata.

Namun pemerintah juga telah melakukan upaya berupa program untuk mengatasi masalah kesejahteraan antara lain:

1. Categorical welfare program adalah program yang dibatasi oleh karateristik demografi dan kategori tertentu. Contoh program untuk penyandang disabilitas dan single mother.

2. Cash welfare program adalah program kesejahteraan yang menyediakan keuntungan secara tunai dapat dirasakan oleh penerimanya. Contohnya adalah Bantuan Langsung Tunai atau yang biasa dikenal dengan BLT,

3. In kind programs adalah program dengan menyediakan keuntungan atau manfaat bagi penerimanya berupa barang misal rumah, pemeliharaan kesehatan dan sebagainya.

Akan tetapi program-program diatas tidak dijalankan secara merata oleh pemerintah sehingga banyak masyarakat yang tidak merasakan program-program tersebut.

Terjadinya ketidakmerataan program tersebut bisa disebabkan oleh moral hazard, moral hazard bisa terjadi apabila terdapat oknum yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk menguntungkan satu pihak tertentu tanpa melihat pihak yang lain.

Untuk mengatasi hal yang demikian, ada beberapa program yang digunakan untuk mengurangi moral hazard, antara lain:

1. Moving to categorical welfare payment

Dibuat program yang didasarkan pada kondisi seseorang yang memang perlu dibantu dan tidak bisa dibuat-buat, misalnya tunjangan yang diberikan kepada penyandang disabilitas.

2. Ordeal mechanism

Program kesejahteraan yang memberikan kesan tidak menarik bagi orang yang tidak membutuhkan tetapi membantu yang benar-benar membutuhkan. Contoh dalam pembagian makan gratis, orang-orang yang ingin mendapatkannya harus mengantre dalam waktu yang cukup lama. Maka dengan ini orang-orang yang tidak terlalu membutuhkan, tidak mau ikut mengantre sehingga yang akan mendapatkan makanan adalah orang-orang yang benar membutuhkan.

3. Increasing outside

Pemerintah bisa menaikkan gaji orang-orang yang memiliki pendapatan dibawah standar supaya mereka tidak berada lagi dibawah garis kemiskinan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jadi bisa disimpulkan dan kita bisa melihat pada realita yang terjadi ternyata kemiskinan masih menjadi masalah terbesar di Indonesia dengan angka peningkatan yang relatif tinggi. Kecurangan, penggelapan dana, mementingkan hanya satu pihak serta penyalahgunaan wewenang masih menjadi hambatan yang sering menjadi faktor terjadinya kemiskinan. Semoga upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dapat menjadi solusi terbaik untuk mengurangi peningkatan angka kemiskinan yang ada pada masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun