Mohon tunggu...
Azman Hassam
Azman Hassam Mohon Tunggu... Guru - Aku Dari Depan

Semua rasaku tercurahkan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying dalam Pendidikan Indonesia

4 Oktober 2019   23:07 Diperbarui: 4 Oktober 2019   23:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika waktu demi waktu terus berubah, tidak heran dari kita melihat keadaan disekitar mulai ikut andil dalam perubahan sesuai dengan zamannya, mulai dari sosial, cara berpakaian, bahkan menata rambut pun sesuai dengan perubahan masa,, kadang perubahan itu sendiri sihh menurut saya sering memasuki keadaan yang baik dan tidak jarang juga memasuki keadaan yang buruk, tergantung dengan cara kita mengkondisikan suatu perubahan.

Setiap zaman memiliki perubahannya masing- masing, seperti pada zaman perang, iya pasti saat itu isinya cuman peperangan doang, hehehe... Tapi setelah zaman itu perpindah tahta ke zaman selanjutnya perubahan yang terjadi pun mulai bermunculan, seperti saat ini teknologi mulai menguasai isi dari dunia ini, mulai dari kita berkomunikasi dengan teman yang jauh lokasinya dari tempat kita,, gak perlu ngirim surat lagi, ribet itu mahhh langsung aja geser tekan telponn dehh. Salah satu dari perubahan di zaman modern.

Adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern

Kita lihat quotes diatas ituuu, keren bukan!!! Tapi ada satu budaya yang tak berubah, nilai-nilai yang sangat buruk, sifat yang tidak menghargai sesama manusia, bisa dibilang "tidak memanusiakan manusia", bener banget. Bullying, definisi//penjelasan Bullying sendiri sangat luas mulai dari penindasan terhadap seseorang, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, intimidasi, dan masih banyak lagi. Itu tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia dibumi, bahkan ketika masa demi masa mulai berubah, Bullying tetap saja ada bahkan bentuk dari Bullying semakin menjadi-jadi ketika zaman berubah.

Telah ada sejak ratus ribuan tahun yang lalu, ketika manusia Neanderthal tergantikan oleh Homo Sapiens yang pada saat itu lebih kuat dan perkembangannya melebihi Neanderthal, Bullying tumbuh pada masa itu dengan melalui perilaku eksploitasi yang lemah oleh yang kuat pada masa itu, bukan dengan tidak sengaja dilakukan, namun memang sudah dijadikan sebuah tujuan oleh si yang kuat. Tidak cuman dalam masa itu saja. Bullying semakin tumbuh pada masa-masa berikutnya, yang akan menjadi tugas untuk semua masyarakat, agar bagaimana kejadian Bullying ini dapat dibendung.

Tidak hanya itu, Bullying mulai tumbuh di sekolah-sekolah, kampus atau di lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, mengakibatkan korban dari Bullying itu bisa saja bunuh diri dikarenakan tekanan batin yang dihadapinya atau terbunuh karena kekerasan dalam Bullying , banyak kasus yang seperti itu dan contohnya pada kasus tewasnya mahasiswa ATKP Makassar, Aldama Putra yang menghembuskan nafas terakhirnya di RS Sayang Rakyat kota Makassar 15 Februari 2019 lalu. Pemuda 19 tahun itu meninggal akibat banyaknya luka lebam disekujur tubuhnya, yang diketahui dia dianiaya oleh seniornya sendiri di ATKP Makassar, terjadinya penganiayaan itu karena Aldama tidak mengenakan helm saat masuk ke lingkungan kampus di Jalan Salodong, Makassar. Atas kasus itu Muhammad Rusdi senior dari Aldama putra ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus Bullying pada saat ini lebih didominasi oleh para penerus bangsa yakni pemuda yang sering melakukan Bullying terhadap masyarakat, teman sekolah, bahkan terhadap gurunya sendiri, seperti yang terjadi di Gresik, Jawa Timur, dalam sebuah video yang berdurasi 30 detik itu para siswa mendorong sang guru, bahkan tidak segan mereka melayangkan pukulan ke bagian tubuh sang guru tersebut. Tak selang beberapa hari, video itu pun menjadi viral di media sosial, tak banyak juga dari beberapa pihak mengcam perlakuan murid terhadap gurunya itu. Merasa bersalah, para murid itu pun menyampaikan permintaan maaf kepada sang guru.

Entah sampai kapan kebudayaan yang buruk ini bisa menghilang dari kehidupan pendidikan bahkan masyarakat. Contoh-contoh diatas hanyalah kasus yang viral di sosial media, lalu bagaimana kasus-kasus yang mungkin ada tapi tidak viral di sosial media, tentu banyak sekali karena saat ini Bullying bukan menjadi hal yang dipandang sebelah mata saja, justru kedua bola mata kita melihatnya benar benar ada dan sudah menjadi budaya yang dilestarikan oleh masyarakat. Mungkin di masa yang akan datang bukan hanya dilestarikan saja, tapi dibuat peringatan Hari Bullying Nasional hehehe.

Oleh : Azman Hassam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun