Kecerdasan buatan Artificial Inteligence atau AI merupakan teknologi yang di rancang untuk membuat sistem komputer berfokus pada penciptaan sistem dan perangkat yang dapat meniru serta mengeksekusi fungsi kecerdasan manusia dan kemampuan intelektual manusia. AI menggunakan algoritma dan data untuk memproses informasi, belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan situasi baru. Teknologi ini mengenali gambar, tulisan, bahasa, dan membantu dalam pengambilan keputusan.
Saat ini, AI telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dengan aplikasi yang meluas hingga merambah di industri hiburan. Menciptakan karya-karya baru yang kompleks dan interaktif untuk menghasilkan musik, film, lukisan, sastra, animasi dan bentuk seni lainnya. Hal ini menyebabkan seni dan teknologi semakin saling terkait seiring berkembangnya era digital. Artikel ini bertujuan membahas lebih dalam tentang bagaimana revolusi AI berpengaruh dalam industri hiburan dan dampaknya terhadap peran seniman.
Awal Penggunaan AI dalam Seni
Penggunaan AI dalam seni dimulai pada tahun 1960-an ketika para seniman mulai berinovasi dengan komputer untuk menciptakan karya seni. Kemudan tahun 1962 komponis Lejaren Hiller mulai menciptakan komposisi musik dengan algoritma. Dalam perkembangan selanjutnya, AI berkembang dalam teknologi grafis dan animasi. Hingga awal tahun 2000-an terjadi pengembangan teknologi deep learning dan machine learning menjadikan penggunaan AI dalam seni menjadi lebih kreatif dan efisien.
Bagaimana Peran AI dalam Industri Hiburan?
Dalam industri hiburan di era digital ini, peran AI sangat beragam, menghasilkan karya seni yang kompleks, unik dan memperluas batasan kreativitas tanpa intervensi manusia. Tidak hanya itu, AI juga dapat mengefisienkan waktu dan biaya yang dikeluarkan. Peran AI dalam menciptakan karya seni di industri hiburan, antara lain:
- AI membantu menciptakan efek visual, animasi, dan pengeditan video;
- AI membantu desain dan pengembangan karakter dalam film, game, dan animasi;
- AI membantu komposisi musik, menciptakan soundtrack, dan mengedit audio;
- AI membantu menganalisis preferensi audiens dan memprediksi keberhasilan konten.
Dampak Revolusi AI bagi Seniman
Meskipun perannya sangat beragam dan bermanfaat, namun ada dampak yang diakibatkan oleh perkembangan AI, terutama bagi para seniman. Keberadaan AI dapat mengancam pekerjaan beberapa profesi seniman, seperti editor video, desainer grafis, dan komponis. Dengan kecanggihan ini, industri hiburan menjadi lebih bergantung pada teknologi AI daripada menggunakan keahlian seniman. Hal itu menyebabkan para seniman mengalami krisis identitas karena merasa tidak lagi dibutuhkan dan kehilangan keaslian budaya. Tidak hanya itu, dari segi ekonomi para seniman juga akan kehilangan pekerjaan serta mengalami penurunan pendapatan.
Apakah AI Lebih Baik di Banding Seniman?
Kreativitas dan imajinasi yang dimiliki manusia (seniman) tidak dapat ditiru oleh AI. Manusia memiliki imajinasi yang tak terbatas oleh data dan mampu membayangkan konsep-konsep abstrak. Manusia dapat menghubungkan ide-ide yang tidak terkait dan menciptakan sesuatu yang baru serta menciptakan solusi baru untuk masalah kompleks. Sedangkan, AI hanya dapat mengolah berdasarkan data yang tersedia.
Manusia (seniman) memiliki pengalaman hidup, emosi, dan perasaan yang mempengaruhi kreativitas. Melalui pengalaman hidup, mereka mampu menciptakan karya seni yang emosional dan ekspresif sehingga sulit ditiru oleh AI. Manusia juga mampu membuat keputusan kreatif berdasarkan insting dan pengalaman mereka. Sedangkan, AI tidak memiliki pengalaman, emosi bahkan perasaan seperti manusia.
Seniman memahami konteks budaya dan sejarah, memungkinkan mereka menciptakan karya seni yang lebih mendalam. Seniman juga memahami koneksi antar budaya, makna simbolis dalam budaya dan perbedaan kulturnya. Seniman juga dapat berkolaborasi dengan seniman lainnya agar menciptakan karya seni yang lebih dinamis. Sedangkan, AI hanya menganalisis melalui data yang tersedia.
Jadi, kecanggihan AI tidak sepenuhnya memiliki kelebihan dan berpengaruh positif. Tetapi, AI juga memiliki kekurangan sehingga keberadaannya tidak akan menggeser peran seniman sepenuhnya. Melainkan hal itu bisa dimanfaatkan untuk memperluas kemungkinan kreatif dan membuka peluang baru bagi seniman untuk berkarya.
Solusi Kreatif Penggabungan Peran AI dan Seniman
Seniman dapat berkolaborasi dengan AI untuk menciptakan karya seni yang unik. Mereka bisa berperan sebagai kurator dan editor karya seni AI untuk memastikan kualitasnya. Dalam pengembangan konsep, seniman dapat fokus pada penemuan ide, sementara AI menangani proses pembuatan. Selain itu, seniman dapat berperan sebagai pendidik dan kritikus dalam memahami dan menilai karya seni yang dihasilkan AI.
Ada 4 teknik kolaborasi yang bisa dilakukan oleh seniman dan AI, yaitu:
- Generative Art : yaitu AI menghasilkan karya seni berdasarkan parameter seniman
- Hybrid Art : yaitu seniman dan AI bekerja sama untuk menciptakan karya seni campuran
- Interactive Art : yaitu pengunjung berinteraksi dengan karya seni yang dikembangkan oleh seniman dan AI
- Data-Driven Art : yaitu seniman menggunakan data dari AI untuk menciptakan karya seni.
Referensi
- Ratu AI. (2024). AI dalam Bidang Seni : Eksplorasi Kreativitas dan Kecerdasan Buatan.
- Amazon Web Services. (2024). Apa Itu Kecerdasan Buatan (AI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H