Sudah selayaknya seluruh elemen bangsa (pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, orang tua, guru dan dosen) melakukan kerja nyata untuk mencegah generasi muda kita terjerumus dalam praktik pernikahan dini. Pengawasan interaksi sosial anak, pengedukasian terkait seksualitas dan dampak negatif pernikahan dini serta pergaulan bebas harus ditingkatkan agar mengurangi risiko anak terjerumus akibat ketidaktahuan.
Pada kesimpulannya, pernikahan dini yang diakibatkan banyak hal contohnya pergaulan bebas dan kurangnya pengetahuan tentang seksualitas sejak kecil mengakibatkan dampak negatif jangka panjang pada ibu, anak, maupun masyarakat sekitar. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian pernikahan dini ini adalah dengan menanamkan edukasi seks sejak kecil mengawasi interaksi sosial anak dan membatasi hubungan mereka dengan sumber informasi sebelum mereka cukup umur untuk memahaminya.
Sumber:
Harruma, I. (2022). Kasus Pernikahan Dini di Indonesia. Terbit di nasional.kompas. Diakses pada 2 Februari 2024 di https://nasional.kompas.com/read/2022/10/02/00000061/kasus-pernikahan-dini-di-indonesia#google_vignette
Maulana, A. (2023). Hari Perempuan Internasional, Fakta Tingginya Pernikahan Dini, dan Dorongan untuk Terus Berkarya. Diakses pada 2 Februari 2024 di https://www.unpad.ac.id/2023/03/hari-perempuan-internasional-fakta-tingginya-pernikahan-dini-dan-dorongan-untuk-terus-berkarya/
Halodoc. (2023). 6 Akibat Pernikahan Dini untuk Kesehatan Mental dan Fisik Remaja. Diakses pada 2 Februari 2024 di https://www.halodoc.com/artikel/6-akibat-pernikahan-dini-untuk-kesehatan-mental-dan-fisik-remaja
Yankes Kemkes RI. (2022). Kenali Dampak Pernikahan Dini. Diakses pada 2 Februari 2024 di https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1001/kenali-dampak-pernikahan-dini
M.H. Shofiyah. (2023). Dampak Negatif dan Solusi Pernikahan Dini di Indonesia. Diakses pada 2 Februari 2024 di https://www.iai-tabah.ac.id/2023/06/20/dampak-negatif-dan-solusi-pernikahan-dini-di-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H