Mohon tunggu...
Azki Ilham A
Azki Ilham A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Normal people

Single man; Suka baca buku, sering bermain game

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Kipo, Jajanan Tradisional yang Melestarikan Cita Rasa Nusantara

12 Juli 2024   22:59 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kipo, jajanan tradisional khas Yogyakarta, semakin menarik perhatian masyarakat. Berbahan dasar tepung ketan yang diisi kelapa parut dan gula merah, jajanan ini menjadi ikon kuliner yang tetap menjaga cita rasa asli nusantara meski diserbu makanan modern.

Sejarah Kipo sendiri bermula pada zaman Kerajaan Mataram. Nama "Kipo" berasal dari ungkapan Jawa "Iki Opo? Yang berarti "Ini Apa?". Konon ungkapan ini sering digunakan oleh para pemula yang tertarik dengan jajanan kecil berwarna hijau ini.

Proses pembuatan Kipo sangat unik. Adonan tepung ketan dicampur dengan air daun pandan hingga memberi warna hijau alami, kemudian dibentuk pipih dan diisi kelapa parut yang direbus dengan gula merah. Adonan tersebut kemudian dilipat dan dipanggang dalam wajan datar hingga matang. Proses inilah yang membuat Kipo memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang unik.

Kipo tidak hanya dijual di pasar tradisional saja, namun juga bisa ditemui di berbagai acara kuliner dan festival kuliner. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dengan sadar mencari kipo sebagai oleh-oleh khas. Beberapa toko oleh-oleh di Yogyakarta bahkan berinovasi memproduksi variasi rasa Kipo seperti coklat dan keju untuk menarik konsumen lebih luas.

Kipo kini tidak hanya terdapat di Yogyakarta saja. Jajanan ini pun menyebar ke berbagai daerah lain. Tempat kipo yang terkenal adalah Desa Gondangrejo di Kecamatan Windusari, Provinsi Magelang. Masyarakat desa ini juga menjaga tradisi pembuatan kipo sesuai resep yang diturunkan secara turun temurun. 

Kehadiran Kipo di Magelang menunjukkan betapa tersebar luasnya jajanan tradisional ini dan betapa pentingnya menjaga keaslian rasa di setiap lokasi.

Salah satu perajin kipo Desa Gondangrejo yang sudah 20 tahun lebih membuat kipo, mengatakan menjaga keaslian rasa adalah kunci utama pembuatan kipo. "Saya selalu menggunakan bahan-bahan alami dan mengikuti resep turun temurun dari nenek moyang sehingga rasa Kipo tetap asli dan tidak berubah," ujarnya.

Meski melakukan inovasi, para perajin tetap berupaya mempertahankan resep asli Kipo dan memastikan resep tersebut tidak hilang seiring berjalannya waktu."Kipo adalah warisan budaya kita. Tugas kita menjaga dan melestarikannya," tambah Beliau.

Seiring semakin populernya kipo, besar harapan jajanan tradisional ini bisa bertahan dan menjadi kuliner kebanggaan nusantara. Kipo lebih dari sekedar makanan, tetapi juga merupakan simbol kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun