Mohon tunggu...
Azkiah Mutmainah
Azkiah Mutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Happy reading,..:D

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

24 Oktober 2023   04:14 Diperbarui: 24 Oktober 2023   04:54 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Salah satu faktor terpenting yang menstimulus keberhasilan perkembangan anak usia dini adalah lingkungan keluarga yang utamanya orang tua. Margaretha (2022) menyebutkan bahwa banyak penelitian terdahulu menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan berpengaruh terhadap prestasi akademik anak. 

Hal ini sesuai dengan realita yang ada bahwa banyak anak berprestasi berasal dari orang tua yang setia mendampingi perkembangan anaknya. Pertama, penting untuk disadari bahwa interaksi orang tua dengan anak mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kognitif. 

Orang tua yang penuh perhatian dan tanggap terhadap kebutuhan anak dapat membantu meningkatkan kualitas perkembangan kognitif anak. Misalnya, mengajak anak membaca bersama, banyak mengajak anak berbicara, dan memberikan tantangan kognitif sesuai dengan usia anak. Dengan demikian, dapat membantu anak dalam menstimulus perkembangan bahasa dan berpikir anak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa agar perkembangan anak terstimulus secara optimal, maka lingkungan keluarga khususnya orang tua harus memberikan stimulus secara maksimal. 

Kedua, pola asuh yang konsisten juga sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Menurut Hurlock dalam Setiawan (2017) terdapat banyak jenis pola asuh diantaranya pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Orang tua dengan pola asuh otoriter sering kali bersikap menetapkan penuh peraturan keluarga dengan ketat dan sering tanpa dengan adanya kesepakatan bersama. Pola asuh ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan kepada anak, karena anak merasa tertekan karena terkesan terpaksa dengan aturan ketat yang diterapkan oleh orang tuannya. Berbalik dengan pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi merupakan pola asuh yang lebih mengutamakan kepentingan anak, namun tetap mengontrol dan melakukan pengawasan. Adapun, pola asuh permisif adalah pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak.

Dalam pola asuh orangtua, anak berhak mendapatkan pengasuhan, perlindungan, dan hidup yang baik. Dewasa ini, orangtua pada dasarnya menginginkan yang terbaik bagi anaknya, namun tanpa sadar orang tua juga melakukan kesalahan dalam penerapan pola asuh. Dimulai dari memberi anak banyak pilihan, terlalu memanjakan anak, memprioritaskan kepintaran akademik anak namun tidak mendengar apa yang sebenernya anak inginkan, terlalu sering mengkritik, terlalu melindungi anak, dan lain sebagainya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Debitiya (2020) dihasilkan bahwa sebagian besar anak masih dalam pengawasan yang ketat oleh setiap orangtua, dalam keseharian ataupun kegiatan anak lainnya, sehingga anak terkadang engan dengan orang baru. Akibatnya dapat membatasi ruang lingkup belajar anak. Selain itu, anak tidak memiliki kebebasan untuk bereksplorasi yang akibatnya menghambat perkembangan kreativitas dan kemandirian kognitifnya.

Ketiga, penting untuk memahami bahwa setiap anak memiliki kemampuan perkembangan yang berbeda. Pola asuh yang penuh pemahaman terhadap kebutuhan anak dan memberikan dukungan yang sesuai dengan perkembangan anak dapat membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan kognitifnya secara maksimal.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh dan stimulasi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kognitif anak usia dini. Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual anak. Pola asuh yang baik dengan penuh kasih sayang dan responsif akan mendorong perkembangan kognitif anak secara optimal. Adapun, apabila pola asuh yang diterapkan orangtua terhadap anak kurang baik, maka berdampak kurang baik juga terhadap perkembangan kognitif anak.

Referensi:

Debitiya, I. (2020). Pengaruh Pola Asuh terhadap Pekembangan Kognitif Anak Usia Dini di Desa Tanjung Medan Utara. (Skripsi). Pendidikan Sarjana, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.

Margaretha, L. (2022). Pola Asuh Orang Tua terhadap Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 1(3), 871--876. 

Setiawan, S. (2017). Pengaruh Bentuk Pola Asuh Orang Tua dan Regulasi Diri terhadap Disiplin Siswa. Psikoborneo, 5(2). 259--265. doi: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun