Mohon tunggu...
Azkia AzizahZainuddin
Azkia AzizahZainuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga 20107030001

Selanjutnya

Tutup

Trip

My Trip My Adventure My Education at Merapi

3 November 2022   19:46 Diperbarui: 3 November 2022   19:57 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tepatnya pada hari sabtu tgl 8 oktober 2022 kelas advertising A pada mata kuliah perilaku konsumen melakukan tour ke Merapi  dan mengunjungi sekaligus 2 tempat yang ada  disana yang pertama itu kafe wisanggeni yang merupakan kafe milik Bapak Hari Jaran, kafe tersebut merupakan kafe unik dari segi namanya saja wisanggeni, wisanggeni sendiri ternyata bukan hanya sekedar nama melainkan terdapat filosofi didalamnya yaitu salah satu nama tokoh dalam pewayangan yang memiliki karakter paling galak juga sangar, namun berwibawa. Juga wisa itu memiliki arti bisa ular dan geni tersebut memiliki arti api. 

Di kafe tersebut selain kami menikmati pemandangan dan makanan yang luar biasa juga kami selaku mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru dari pemilik kafe, beliau menceritakan langsung kepada kami mengenai perilaku konsumen dan cara menghadapi konsumen. setelah beberapa jam kemudian kami melanjutkan perjalanan ke museum petilasan mbah maridjan yang dipandu oleh bapak Mahfud selaku dosen yang mengajak kami mengunjungi 2 tempat yang menarik tersebut. 

Museum petilasan mbah maridjan yang dikenal dengan sebutan museum sisa hartaku yang merupakan sebagai refleksi bahwa tempat tersebut menyimpan sisa keganasan Merapi tahun 2010 yang mengakibatkan sang juru kunci mbah maridjan meninggal, dan sekarang menjadi tempat tujuan wisata karena terdapat barang-barang peninggalan mbah maridjan yang menjadi saksi  terpaan awan panas pada saat itu. 

Dari peristiwa mbah maridjan tersebut bisa diambil pelajaran juga motivasi kepada kita bahwa bagaimana sebuah keberanian diperlukan untuk melawan kekuatan yang tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakininya. Dan juga dapat dijadikan sebagai penginspirasi bagi kita untuk dapat membedakan penggunaan kekuasaan pada tempatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun