Ketika pendahulu kita kebingungan dalam menghadapi masalah kemanusiaan pada saat itu, dan bahkan membutuhkan waktu yang lumayan lama hanya untuk mengetahui 'apa yang sedang mereka hadapi?'. Ilmuwan kita pada saat ini justru dapat mengindentifikasi Covid-19 Â hanya dalam waktu 2 minggu, kemudian mengembangkan alat tes untuk mengidentifikasi virus ini pada tubuh orang-orang guna untuk mengetahui penyebaran virusnya.
Saat ilmuwan telah mengetahui akar permasalahannya, mereka akan mempelajari masalahnya, membuat solusi, kemudian melakukan riset vaksinasi, antibiotik, dll. Covid-19 misalnya, yang sifat virusnya memiliki tingkat kemiripan 74,6% dengan virus SARS, dengan demikian Ilmuwan kita dapat memulai langkah 'Cheat' dalam menyelamatkan manusia dengan menggunakan bekal pendahulu kita, mereka dapat menyegerakan vaksin yang dibutuhkan dalam menangani Covid-19 ini, atau memberikan solusi pencegahan penyebaran virus ini sembari menciptakan kualitas vaksin 100% untuk menghadapi virus ini.
Hampir semua film bencana adalah hasil dari pembangkangan terhadap himbauan para ilmuwan. Tugas kita sebagai awam adalah mengikuti himbauan tersebut, bukan malah membuat tandingan dengan riset yang tidak jelas dan hipotesa yang antah berantah yang mengakibatkan kebingungan ditengah masyarakat. Hal penting lainnya adalah menyebarkan pengetahuan tentang virus ini dengan gamblang dan dapat dipahami oleh khalayak umum serta bersifat saintifik.
Sejarah membuktikan bahwa keberhasilan melewati semua bencana tersebut adalah persatuan umat manusia dalam melawan ancaman tak kasat mata yang mengancam populasinya, 'meminggirkan' kepentingan individu tiap bangsa, etnis, agama, dll. Karena sejatinya hal ini adalah problematika bersama yang harus diselesaikan bersama. Dimasa depan akan ada lagi bencana yang dapat mengancam populasi manusia, tetapi mereka telah memiliki bekal yang telah kita siapkan sebagai pendahulu mereka, sebagaimana yang dilakukan pendahulu kita untuk kita saat ini, serta semangat juang dalam misi menyelamatkan peradaban manusia.
Tidak terelakkan lagi, dalam menghadapi becana seperti ini, memang akan ada kemerosotan ekonomi yang dapat membuat perpecahan yang dapat mengancam persatuan manusia, tapi saya ingatkan lagi, salah satu poin pentingnya adalah menepis sejauh mungkin nafsu pribadi. Kedepannya tidak adalagi anggapan aneh sepertk siapa dibalik Covid-19 ini? Apa tujuan mereka yang menciptakannya? Dan pertanyaan yang dapat membuyarkan fokus kita dalam misi ini.
Saya pribadi menyimpulkan bahwa keberhasilan mereka tidak lain adalah hasil dari kerjasama manusia dengan misi perjuangan dalam mempertahankan populasinya. Tidak ada lagi mendahulukan kepentingan pribadi, semuanya berfokus pada misi 'suci'. Komunikasi, penyebaran informasi, serta hal-hal yang dapat kita usahakan guna ikut membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19 harus kita lakukan dengan tekad 'suci' supaya pandemi ini dapat segera kita taklukkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI