Melihat kondisi pada saat itu, dimana daerah-daerah di Indonesia tak kecuali tempat ibu Astuti yaitu kota Palopo, mengalami kekurangan masker, maka ibu Astuti pun mempunyai ide untuk membuat masker sendiri dari kain yang  dapat dicuci dan digunakan berkali-kali. Dari sinilah, orderan masker kain mulai membantu pemulihan ekonomi ibu Astuti.
Karena banyaknya orderan masker dari orang-orang yang membuat ibu Astuti pun kewalahan dalam membuat masker. Namun, ia tetap bersyukur akan hal itu. Disamping membuat masker dari kain, ia juga membuat konektor masker yang peminatnya juga lumayan banyak apalagi khususnya untuk perempuan yang berhijab. Ibu Astuti membuat konektor masker dibantu oleh seorang anak perempuannya.