Demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak belahan dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk ini telah menjadi tantangan besar bagi sistem perawatan kesehatan, yang menyebabkan penyakit, kematian, dan beban ekonomi yang meluas. Di Indonesia sendiri penyakit ini masih menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat, tentang isu-isu kesehatan yang terkait penyebaran penyakit demam berdarah. Bahkan negara Indonesia juga menduduki negara terbesar di dunia dengan angka penyebaran demam berdarah terbanyak. Maka dari itu, di essay ini akan membahas tantangan yang ditimbulkan oleh demam berdarah dan peran penting kesehatan masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penyebarannya.
   Salah satu tantangan utama deman berdarah adalah virus dengue yang disebabkan gigitan pada nyamuk Aedes aegypti. Virus akan masuk dan cepat menyebar ke dalam tubuh manusia ketika nyamuk tersebut menggigit tubuh manusia. Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, dan juga aktif pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas. penyebarannya yang cepat dan tingkat penularan yang tinggi. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, yang ditemukan di banyak bagian dunia. Nyamuk ini dapat berkembang biak di genangan air yang jumlahnya sedikit, sehingga sulit untuk mengendalikan populasinya. Selain itu, penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah dengan sanitasi yang buruk, pengelolaan limbah yang tidak memadai, dan kurangnya tindakan pengendalian vektor. Hal ini telah menyebabkan wabah dan epidemi di banyak negara, yang mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
   Demam berdarah disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan dapat dicegah dengan melakukan PSN 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghentikan siklus hidup nyamuk yang menyebabkan DBD. Adapun upaya pencegahan dalam poin plus nya yaitu, dapat dilakukan dengan bergotong royong membersihkan lingkungan, memakai obat anti nyamuk, memeriksa tempat penampungan air, dan masih banyak lagi upaya yang bisa kita lakukan. Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.
   Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi pengobatan demam berdarah yang lebih baik. Sayangnya, belum ada pengobatan spesifik untuk virus Dengue. Pengobatan bertujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Hindari OAINS dan NSAID, karena dapat meningkatkan risiko pendarahan dan Sindrom Reye. Pasien ringan harus terhidrasi, konsumsi minuman bergizi, istirahat cukup, hindari gigitan nyamuk, dan beristirahat total. Tidak ada pantangan makanan, bila mual, berikan jus jambu. Perkembangan gejala harus dipantau. Semoga upaya pengobatan di rumah membantu mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan.
Para tenaga kesehatan, terutama di bidang kesehatan masyarakat memegang peranan dalam mencegah dan mengendalikan demam berdarah. Salah satu strategi utamanya adalah pengendalian vektor, penggunaan tempat berkembang biak, insektisida, dan inisiatif berbasis masyarakat untuk mengurangi populasi nyamuk. Kesehatan masyarakat dapat memainkan peranan dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta program untuk mencegah dan mengendalikan demam berdarah.
"KATA KUNCI: Lingkungan, Pencegahan, Penyakit menular, Virus
Â
DAFTAR PUSAKA
Ayosehat Kemkes. 2019. Demam Berdarah Dengue. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue. (diakses tanggal 12 Septmber 2024).
Ayosehat Kemenkes. 2019. Upaya Pencegahan DPD dengan 3M Plus. https://ayosehat.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus. (diakses tanggal 12 September 2024)
IHC Telemed. 2021. Bagaimana Pengobatan Demam Berdarah. https://telemed.ihc.id/artikel-detail-946-Bagaimana-Pengobatan-Demam-Berdarah.html. (diakses tanggal 12 September 2024)