Mohon tunggu...
azki
azki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

orang yang di dalam pikirannya selalu ingin berperan penting dalam kehidupan orang lain, atau lebih tepatnya ingin dapat selalu membantu orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Lampung_Raden Intan II

21 Oktober 2024   09:50 Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lampung.viva.co.id/foto/1-biografi-radin-intan-iiInput sumber gambar

Sejarah Raden intan lampung

Nama : Raden intan 

Tempat dan Tanggal lahir : Raden intan II di lahirkan sekitar pada tahun 1884 di wilayah keratuan Darah Putih, di kabupaten Lampung selatan, Provinsi Lampung.

Latar Belakang Keluarga

Raden Intan II di lahirkan dari keturunan dari keluarga bangsawan Keratuan Darah putih. Ia Merupakan cucu dari Pahlawan dan salah satu orang yang mendirikan Kerajaan adat di daerah tersebut. keluarga raden intan dikenal sebagai keluarga pahlawan atau tokoh-tokoh pemimpin lokal yang dimana keluarga tersebut memiliki pengaruh besar di daerah lampung dalam mengahadapi perlawanan terhadap penjajahan Belanda. sejak kecil, raden intan II sudah didik dikeluarga nya dengan semangat kepemimpinan dan perjuangan untuk  melindungi rakyatnya dari penindasan para penjajahan belanda. 

Masa Perjuangan 

setelah mengetahui Para penjajah belanda mulai memperluas kekuasaan mereka di lampung, Raden Intan II meneruskan perjuangan yang sudah dirintis oleh kakeknya dan pamannya, Raden Imba II. Belanda berusaha memonopoli perdagangan hasil bumi di Lampung dan memberlakukan berbagai pajak yang membebani masyarakat. Raden Intan II mengorganisir perlawanan dengan taktik perang gerilya, menyerang pos-pos penjajah, menghancurkan perkebunan, dan mengganggu jalur komunikasi Belanda. 

Lalu, Raden intan pun Berhasil mendapatkan dukungan dari banyak kalangan yang ada di masyarakat lokal hingga kepala-kepala adat yang ada di sekitar lampung. Perlawanan Raden Intan II berlangsung dengan sengit, di mana pasukan Belanda sering kali mengalami kesulitan untuk menangkapnya karena strategi gerilya yang diterapkannya. 

Strategi Perang Grilya

Perjuangan Raden Intan II menggunakan taktik perang gerilya. Ia dan pasukannya menyerang secara tiba-tiba dan kemudian bersembunyi di hutan-hutan di daerah pesisir Lampung, membuat Belanda kesulitan untuk menangkapnya. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi ancaman besar bagi Belanda di wilayah Lampung.

Pengkhianatan dan Kematian

Meskipun berani, tangguh, dan gigih dalam perlawanan melawan penindasan para penjajah, perjuangan Raden Intan II harus berakhir tragis. Pada tahun 1856, ia dikhianati oleh salah seorang orang dekatnya yang bersekongkol dengan Belanda. Dalam suatu upaya perundingan damai yang dijebak, Raden Intan II terbunuh oleh pasukan Belanda. Kepergiannya menandai berakhirnya perlawanan besar di Lampung saat itu, namun semangat perjuangannya tetap dikenang oleh masyarakat. 

Pengakuan sebagai Pahlawan Lampung

Raden intan II diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh pemerintah pada 23 Oktober 1986, oleh Presiden Soeharto. Pengakuan ini diberikan sebagai penghormatan atas keberanian dan pengorbanannya dalam melawan penjajahan serta mempertahankan kemerdekaan rakyat Lampung. 

Warisan dan Nama yang diabadikan

Raden Intan II pun diabadikan dalam berbagai bentuk penghormatan di lampung, salah satunya adalah Bandara Udara Internasiaonal raden ntan II yang telah menjadi pintu gerbang utama masuk ke Provinsi Lampung. Selain itu, berbagai monumen dan jalan di Lampung juga menyandang namanya, mengingatkan masyarakat akan jasa-jasanya dalam perjuangan melawan kolonialisme. 

Kisah Raden Intan II tetap hidup dalam ingatan masyarakat Lampung sebagai simbol keberanian dan keteguhan hati dalam melawan penindasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun