Nama : Azka Azkia
NIM : 202210230311088
Orang tua sudah sangat memahami pentingnya mengajarkan berbagai kemampuan akademis kepada putra putri kecilnya seperti baca tulis hitung. Mereka juga mengajarkan keterampilan sosial seperti menghargai orang lain, menghormati orang tua, menyayangi dan mencintai sesama, tolong menolong adan sikap-sikap positif lainnya.Â
Namun terkadang orang tua lupa untuk mengajarkan satu aspek yang sangat penting yaitu mencintai diri sendiri. Padahal mencinta diri adalah konsep penting yang harus ditanamkan kepada seorang anak sejak awal tahun pertumbuhan.Â
Konsep ini pada dasarnya mengajarkan bagaimana kita menilai dan merasa tentang diri kita sendiri. Dari sikap mencintai diri akan lahir kepercayaan diri, harga diri yang positif, bangga pada apa yang bisa dia kerjakan, mampu belajar dari kesalahannya, dan tidak mudah terpengaruh lingkungan negatif
Mencintai diri bukan berarti mengajarkan anak untuk egois dan mementingkan dirinya sendiri. Mencintai diri sendiri adalah menyadari, mengakui dan mensyukuri setiap bagian positif dari diri sendiri dan disisi lain menerima kekurangan yang dimiliki, baik itu yang bersifat fisik maupun non fisik.Â
Anak-anak diajarkan untuk mencintai setiap aspek diri kita -- besar, kecil, dan segala sesuatu di antaranya -- dan mengutamakan kebutuhan kita alih-alih mengorbankannya untuk menyenangkan orang lain. Karena sebagai orang tua, tentu ingin melindungi anak-anak dari perasaan rendah diri atau dimanfaatkan.
Mencintai diri sendiri adalah keterampilan yang harus dimiliki ketika anak-anak memasuki fase dewasa. Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi lahir dari mencintai diri sendiri yang akan mengurangi keraguan diri selama masa kanak-kanak mereka dan berdampak sampai dirinya dewasa.
Adapun yang bisa dilaukan orang tua untuk mengajarkan anak agar mencintai diri sendiri antara lain adalah :
Buat mereka merasa penting dan berharga
Tidak ada yang meningkatkan harga diri anak-anak Anda lebih dari mengetahui bahwa mereka dihargai dan dihargai. Buat mereka merasa penting dengan meminta mereka berperan dalam aktivitas sehari-hari.Â
Membuat keputusan, bergabung dalam kegiatan berbelanja, atau bahkan membiarkan mereka membantu pekerjaan Anda akan terus membuat mereka merasa bahwa kehadiran dan pemikiran mereka berharga. Anda akan menemukan mereka ingin dengan sukarela tampil di masa depan untuk menghadapi tantangan dan percaya bahwa mereka dapat mengatasinya.
Puji mereka dengan cara yang benar
Sering kali orang tua memberi pujian hanya tingkat permukaan seperti : kamu cantik, kamu ganteng, kamu hebat juara pertama, kamu kuat. Agar pujian memberi dampak yang lebih baik dalam membangun harga diri anak, orang tua hendaklah memuji kecerdasan mereka dan memuji upaya yang baik (bukan hanya hasil yang baik).Â
Memuji anak tidak hanya saat dia mendapatkan hasil yang memuaskan. Kalaupun awalnya belum berhasil, pujilah anak atas usahanya sehingga ia bisa bangga karena sudah mencoba. Dengan begitu, Si Kecil akan merasa kerja kerasnya tidak sia-sia dan akan terbiasa untuk memberikan usaha terbaik dan tidak berfokus pada hasil.
Tanyakan kepada anak bagaimana perasaan mereka tentang diri mereka.
Apa perasaan mereka tentang kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Apa yang mereka rasakan ketika mengalami suatu kejadian. Ajarkan mereka untuk mengekspresikan perasaannya. Pengalaman ini akan menjadi bekal mereka untuk memberikan perhatian serius pada kesehatan mental mereka di masa depan.
Menggunakan kalimat positif dan mengajak anak bicara positif tentang dirinya
Dan dua cara sederhana di mana orang tua dapat membantu anak-anak membangun harga diri yang sehat. Pertama dengan mengucapkan kata-kata positif ke dalam kehidupan mereka setiap hari dan kedua mengajari mereka cara menilai dan menegaskan diri mereka sendiri secara positif.
Kata-kata kita mempengaruhi pikiran kita, pikiran kita mempengaruhi perasaan dan tindakan kita dan tindakan kita menciptakan hasil kita dalam hidup. Apa pun yang sering kita katakan, kita dipaksa untuk sering memikirkannya dan apa pun yang sering kita pikirkan, kita akan berusaha untuk merealisasikannya.
Mengembangkan kelebihan
Kenali bakat dan kemampuan anak dan dukung mereka untuk mengembangkan kelebihannya. Tidak memaksa anak melakukan hal yang tidak disukainya.
Beri kesempatan agar anak senantiasa menguasai hal-hal baru seperti naik sepeda atau memainkan alat musik
Orang tua sebagai teladanÂ
Ciptakan lingkungan yang penuh cinta. Orang tua yang mampu menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, dan penghargaan, bahkan ketika anak berbuat salah sekalipun, akan membuat self-love anak menjadi positif. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang bersyukur dan percaya diri.
Sebaliknya, orang tua yang lebih sering menunjukkan rasa marah, kecewa, atau frustrasi ketika melihat perilaku anak akan menciptakan self-love yang negatif dalam diri anak. Orang tua memainkan peran besar dalam membentuk cara mereka berpikir. Agar orang tua dapat menjadi contoh bagi anak, orang tua juga harus belajar mencintai diri sendiri.
Dengan melakukan cara-cara di atas, semoga anak-anak tumbuh dengan rasa cinta yang besar terhadap dirinya sendiri dan memiliki Kesehatan mental yang baik di masa depan.
Rujukan
Ilham Kamaruddin, Imam Tabroni, Muna Azizah . (2022. Konsep Pengembangan Self-Esteem Pada Anak Untuk Membangun Kepercayaan Diri Sejak Dini. Jurnal Al-Madrasah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah.
Shamitha Segaran | Oct 19, 2021. Dear parents, here's how to teach your kids to love themselves. https://honeykidsasia.com/how-to-teach-kids-self-love/#
Banyak Manfaat, Ini Cara Mengajari Anak Mencintai Diri Sendiri. https://www.alodokter.com/banyak-manfaat-yuk-ajarkan-si-kecil-mencintai-diri-sendiri
Livingston, P. (2020). Building Self Esteem In Kids: 31 Days of Positive Self Talk And Affirmations. (n.p.): Independently Published.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H