Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Terima Kasih Israel! Indonesia Juara Bola Dunia Sejati U-20!

2 April 2023   02:48 Diperbarui: 20 April 2023   21:09 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapang dadanya Kepala Negara NKRI sungguh membuat dada bangga, manakala membesarkan hati tim super PSSI U-20 yang bersedih hebat, karena gagal bertanding dan perhelatan akbarnya pun dihentikan FIFA. Piala Dunia kelompok umur, usia dibawah 20 tahun dibatalkan. 

Hanya gara-gara satu negara penjajah Palestina ngotot ikut kompetisis dan ditolak oleh 271 juta lebih penduduk negeri Nusantara Rayuan pulau kelapa nan elok ini. Disinilah kita harus berbesar hati, bahwa meski kita rugi Rp. 3,7 Milyar, seperti dipaparkan Menparekraf  nKRI, SandiAga Uno karena segala persiapan ajang olahraga populer dunia sudah siap, jauh diatas 100 persen. Meski gagal dihelat, sejatinya kita menang telak 120 -- 0, sungguh skor fantastis !.

Mengapa demikian ?!. lantaran kejadian yang menampar muka Israel ini sungguh telak, biasanya negeri yang diisi kaum jenius dan merasa paling superior di dunia terkini ini. Tidak permah perduli dengan pendapat dunia, sanksi PBB, embargo ekonomi, demo antipati yang simultan besar-besaran di belahan dunia manapun mengecam penindasan tak berperikemanusiaan dari hari ke hari maakin intensif dan mematikan perikehidupan dan merontokkan semangat hidup warga Palestina yang terus di embargo, dibatasi geraknya. 

Ditekan hajat hidupnya, di "bonsai" pikiran, diruntuhkan nyali juangnya dengan cara yang super intensif dan tak berperikemanusiaan. Tapi rupanya Tuhan memberi angin segar pada negeri Palestina yang dikangkangi negeri zionis-kolonialis-terkejam dan berandal abad  ini.

Hanya gara-gara Piala Dunia   U-20 gagal digelar, maka fans bola diseluruh penjuru dunia, di ribuan kota, di jutaan pedesaan yang ada di 182 negara penggila bola. Harap maklum di jagad kita, hanya olahraga bola yang perhelatan kompetisi tingkat dunia pada level usia berapapun pasti ditunggu dengan penasaran. 

Siapa tim bola terbaik dunia dibawah usia 20 tahun tahun ini. Dan apakah tim yunior terbaik ini akan dapat berkembang baik menjadi macan dunia layaknya Tim juara dunia Argentina atau memiliki daya juang dan determinasi pantang menyerah seperti Tim runner up dunia, Perancis. Siapa pemain yunior terbaik nantinya, striker yunior tersubur, kiper terhebat dengan tangan dan kaki layaknya spiderman ?.  siapa the next Messi ? siapa the Next Mbape, Ronaldo dan seterusnya?.

Penggila bola menanti dengan cemas dan cinta yang meluap pada peluit panjang dimulainya pertandingan unik 22 pemain rebutan bola tanpa henti selama 2 x 45 mdenit. WOW kan?!.

Penulis pun curiga , bila perhelatan akbar jadi digelar di stadion-stadion besar nKRI ini, maka turis dari antara galaksi pun akan berduyun-duyun menonton dari piring terbangnya {uFO}, lalu pesawat-pesawat lintas  dimensi tata surya pun bisa jadi mengepun stadion bola kita yang indah, layaknya lebah lapar madu dan penasar gocekan sihir tik tak bola, tiki taka, pun adu taktik jitu defensif vs defensif yang aneh  dan seru ini.   

Jadi mestinya pelaku bisnis kreatif, juga pebisnis paiwisata  yang sudah menyiapkan hotelnya, resto tempat makan, tujuan wisata super yang dipersiapkan dengan apik, kolaboratif, yang gercep, gaspol dan sinerjis, arahan Kemenparejraf NKRI tidak merasa sedih dan garuk-garuk kepala karena menghitung untung materi yang gagal diraup karena tamu dari belahan penjuru dunia yang akan nonton giat super ramai ini. Semuanya mestinya untung  tapi alhasil, malah bunting di kesempatan pertama.

Apa benar demikian ?.

Mari kita merenung dalam-dalam setelah tragedy kanjuruhan malang yang membuat kesedihan tak terperi orang tua dan kerabat korban, juga tangisan para penggiat bola di penjuru tanah air. Kesedihan Malang ini tiba-tiba menjadi hysteria massa dunia. Yag pada gilirannya menjadi aib tak terhapus N-KRI akibat tidak profesionalnya panitia dan tim kemanan yang bertugas saat itu. 

Sepertinya corengan di muka negeri yang murah senyum dan punya daya juang diatas rata-rata. Maklum punya nenek moyang yang gigih melawan penjajah dulu. Kini punya beban tak terangkat. Meski pretasi bola dunia sedang merpket semenjak ada Sin tae Yong , lalu ada tri PSSI, Erick Tohir, eks Menpora dan Ratu Tisha yang masing=masing turun gunung dari tempat tertingginya masing-masing. Ingon bebruat yang terbaik ingin merubah nama baik PSSI dan nKRI dimata dunia. Ternyata sulit dan komplek.

Beruntunglah ada ontran-ontran dibatalkannya  tanding bola yunior ini, akhirnya dunia pun kembali berpaling kepad Israel dan perilakunya yang arogan, kebal kritik dan tidak punya malu. Negeri sekaya penjajah modern yang 'mengeringkan mata air di seluruh Palestina. 

Mereka memberi air sekedar untuk bertahan saja di tiap rumah tangga negeri kota yang di injak-injak harkat martabat, serta kebutuhan pokoknya akan menghapus rasa dahaga ini sunggub keterlaluan. Sementara penguasa jazirah paling tua dan bersejarah islam ini, enak-enakan minum air sampai puas dari hasil distilasi air laut. Persediaan kebutuhan dasar warganya diurus dengan apik, penuh  tehnologi dan presisi sungguh penjajah terkini yang barbar.

Besar harapan, huru hara bola dunia yunior ini, akan membuat dunia berpaling pada isu kekejaman penguasaan sebuah negeri kota yang penuh rahmat Tuhan ini. Lalu anda tahu, siapa yang menjadi pahlawan upaya jenial ini, ya, benar para pemain PSSI  bola usia dibawah 20 tahun , yang telah bersiap-siap serius membina mental semangat juang dan fisik serta kekompakan timnya  selama 3 tahun. 

Tidak percuma dan sia-sia. Karena ketulusan, determinasi dan doa para  pemain muda ini, akhirnya memulihkan nama baik NKRI yang semoat terguris , tercabik begitu sempurna, justru saat ini bisa puliih secara serta merta. Bisa terbilang ajaib.   Segala nama buruk dan cap tidak baik di dunia bola itu. Langsung sirna dan pulih, berubah menjadi warna putih dan terang benderang.

Begitulah bila kita sempat merasa sedih dengan penjajahan wabah pandemik yang membuat kita loyo, lemah, saling curiga dan sulit membangun keutuhan fokus isu baik. Inilah saatnya titik balik pemulihan yang penting. NKRI bukanlah negeri ecek-ecek, yang punya integritas dan sikap jantan dan loyal pada Palestina yang terkurung polah pongan berutal Israel  selama ini. 

Penulis harus mengucapkan salut, duka yang dalam, tapi angkat topi setinggi-tingginya. Lemparan 'rudal' ala seorang Pratama Arhan, membuat banyak penggemar bola dunia berdecak kagum. Apalagi ini 11 pemain PSSI Usia dibawah 20 tahun N-KRI setelah menunduk sedih karena dibubarkan oleh PSSI, justru sejatinya diam-diam melempar bola isu "hypersonik" tentang kemenangan solidaritas negeri Nusantara rayuan pulau kelapa   akan derita "wong cilik" muslim Palestina atas ulah penjahat perang kebal hukum internasional ini.

Siapa tahu lemparan rame-rame yang memantul di dinding simpati publik bola internasional pada isu kejahatan humanitarian yang acap dilupakan, kini tiba-tiba bangkit kembali, positif dan penting. Inilah kerja ilahi yang sulit diterima nalar, tapi bisa jadi berkat doa dan tangis kerabat dan fans bola kanjuruhan, menjadi duka massal itu menjadi enerji positif yang membuat NKRI gilang gemilang menang telak dalam diplomasi internasional memojokkan komprador besar ini ke sudut rapuh, dan rawan. Sungguh hebat PSSI NKRI. Mari kita angkat topi dan lempat bola isu positif ini tinggi-tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun