Banyak destinasi wisata yang menguji nyali berkendara. entah karena rutenya yang melewati jalur sulit mendaki, menurun, meliuk-liuk serta area yang blankspot alias buruk sinyalnya, sehingga menyulitkan navigasi aplikasi  mengarah tujuan yang dikehendaki. misalnya menuju kawasan Desa Wisata Baduy. sungguh menguji ketabahan dan keberanian para pecinta desa unik dan indah ini. Pernah penulis menuju lokasi  ketika waktu hampir menunjukkan tengah malam, sekira beberapa tahun lalu. perjalanan yang tadinya mengasyikkan, menjadi lumayan menyeramkan juga. karena begitu lepas dari Jakarta, situasi benar-benar gelap. sepi dan tidak ada orang yang bisa ditanya. Sementara sinyal aplikasi Maps sering timbul tenggelam. sementara didalam mobil isinya hanya tiga anak kecil dan ibunya saja. kami melewati areal kebun dan hutan yang sungguh-sungguh menguji hati.
Rumah-rumah sudah terkunci rapat, warung tidak ada yang buka. Kiri dan kanan jalan  hanyalah kegelapan dedauanan pepohonan yang sempurna. tadinya kami agak bergembira. karena di peta terlihat kawasana Desa Ciboleger, pelosok Kabupaten Lebak merupakan Desa wisata baduy luar dan tempat transit. parkir kendaraan hanya terlihat belasan menit saja. tetapi . jujur kami was-was juga, jangan - jangan justru  nyasar di tengah malam di kawasan yang tak kami kenali/ Untungnya meskipun minim papan petunjuk jalan waktu itu. Namun  aspal jalan terbilang mulus dan ramah berkendara, kendaraan jenis apapun yang kita naiki akan menanjak dan bisa naik, sampai sempurna di ketinggian punggungan bukit Baduy yang elok memuja mata. tdaik hanya kendaraan bermotor, bahkan yang tidak bermesin pun bisa sampai atas sana.
Saat kegelapan dan tak adanya manusia. bahkan binatang di tempat yang sangat terpencil itu, tiba-tiba kami terkejut, melihat kedip-kedip lampu merah kecil di kejauham yang berjalan beriringan seperti kunang - kunang merah terbang. kami bersorak juga melihat kejutan tak terkira itu, semakin kami dekati, terlihat bahwa itu adalah rombongan pesepeda malam yang berjalan maam-malam. warna merah itu dari lampu yang ada di jok belakang atau depan sepeda, juga lampu yang ada di helem mereka. kami pun saling sapa dengan ramah. lega rasanya, di tempat yang tak terduga bertemu dengan 'orang - orang nekat' yang menikmati keindahan bumi nusantara dengan cara yang tidak lazim. bersepeda malam-malam, luar biasa memang, dan penulis pun membuka kaca jendela mobil untuk menyemangati mereka. demikian para pesepeda ekstrim itu juga membalasa sapaan dengan ramah. Maka perjalanan melewati tengah malam pun menjadi ringan , tidak semenyeramkan  awalnya, kesadaran bahwa ada teman seperjalanan membuat kami sekeluarga bahagia, walaupun belum sampai di tempat tujuan.
Tak berapa lama kami pun sampai di areal parkir yang disediakan, para pemandu lokal menyambut kami sambil berlilitkan kain sarung. beberapa mukanya sudah akrab, karena kunjungan ke baduy menjadi agenda yang sering kami ulangi/ segera kami diantara oleh Sarpin, Pemuda Baduy ini segera menyalakan api membakar daun kelapa tua yang kering sebagai obor penerang buat perjalanan, menuju home stay atau rumah penduduk yang memang menyediakan balai-balainya  untuk menjadi kamar tidur para tamu yang singgah. meski dari bilik bambu dan nyaris gelap. karena lampu minyak kalau malam dimatikan. kami bisa segera langsung pulas , istirahat. menikmati keasrian alam pasundan yang terpelihara asli dan terjaga kultur budayanya.Â
Lalu malam pun berlangsung eksotis, karena sepanjang malam, kami mendengar ayam jago ber-kukuruyuk bergantian,menyapu telinga kota kami yang awam bunyi-bbunyian alam seperti ini. Hampir setiap belasan detik atau menit bergantian. sungguh kompak ayam-ayam pejantan itu bersuara syahdu membelah malam sampai pagi menjelang. Sajian  orkestra alam yang unik dan khas ini, hanya bisa didapati di bumi baduy dan sungguh sulit di lupa.
Pagi pun cepat tiba, lantaran malam istirahat dengan musik nyanyian ayam jago, membuat badan jadi segar dan bersemangat jiwa lagi. setelah mandi dengan kesegaran air sungai yang jernih. kepenatan badan pun luruh, ketika kami melihat  setiap rumah yang ada di kawasan Baduy Luar Ciboleger, memamerkaan pesonanya. Layaknya Festival Kreatif Lokal. ada sarung, ikat kepala, selendnag hasil tenunan tangan perempuan kapung Baduy, yang alat pintalnya nyaris ada di setiap beranda rumah bilik mereka. ada aneka asesoris gelang, kalung dan tas dari akar tanaman. juga ada madu manis dan madu hitam yang mujarab untuk penggobatan.masih ada lagi gula aren produksi alami. Sungguh, tinggal bersama pendudk asli Baduy, menikmati keramahan penduduk di desa wisata, membuat ada proses healing, penyembuhan diri dari stres dari himpitan kegiatan kota yang rutiin dan kadang menjemukan .Â
Besar harapan Adira Finance bsia memberikan kontribusi yang baik dalam mendorong UMKM atau usaha rumahan yang sudah berkembang pesat di Baduy, atau bila mencontoh Bank mandiri, mereka pernah melakukan program Corporate Social Responblity denga memperbaiki jembatan bambu penghubung Desa Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Kini Baduy lagi-lagi menjadi Desa Wisata andalan di kawasan Banten. sungguh penulis berharap, keaslian, ketulusan mereka menjaga adat istiadat, juga menjaga hutan tutupan dan larangan yang ada di kawasan Baduy Luar hingga Baduy Dalam, bisa terus terjaga sepanjang jaman.Hal ini, akan menjadi mahkota keunggulan budaya nusantara, yang bisa menlestraikan keluhuran kultur Baduy. Ada baiknya, pengunjung yang datag, bijaknya  dibatasi dengan kuota jum;ah tertentu, agar proses silaturahmi antara orang kota dan orang desa yang tekun menjaga keaslian wilayahnya secara turun temurun bisa  ikut terjaga dan terpelihara baik. Pada dasarnya desa wisata Baduy harus terus dijaga keasliannya, meski menjadi destinasi andalan Banten atau nasional, Desa Wisata Baduy hendalnya dijadikan konservasi kultur budaya adiluhung. bukan sekedar usaha komersialiasi  wisata.  pada merekalah kita belajar memelihara kekayaan kebijakan lokal leluhur kita, Baduy yang hijau, adiluhur dan lestari, dari jaman dahulu, kini dan nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H