Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Jatuh Bangkitlah !

10 Desember 2021   14:06 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kamu pernah memiliki semuanya
Lalu tak berpunya apapun lagi
Apa  mesti kau menangis histeris?!.

Ketinggian puncak sukses
sungguh memukau
Melenakan hati,
Saat paling biru
Membuat lidah kelu
Adalah saat menuruni ketinggian gunung ambisi dengan ransel kosong
Minus bekal
Botol air pun lepas
Hilang entah dimana tadi

Sepatu pun koyak parah
Terantuk batu
Batu tajam kesombongan hati
Jaket penahan dingin sobek
Disikat belati badai  frustasi

Saat perutmu menggigil lapar
Kerongkongan meranggas kehausan
Luka luar di tubuh pedihnya
Merayap
Meatikan layaknya racun bisa ular,
Luka batinmu
Sungguh sulit diobati,
Apakah ini mati dalam hidup?!.

Samsara
Cakrawala Derita
Kedalaman rasa jatuh
Tak hingga,
Sejatinya hanyalah keramaian alam pikirmu saja,  karena tak ingin bergeser
Pindah jalur dari memori terindah
Saat segalanya nyata lebih indah
Dari mimpi mimpi tertinggi

Padahal keelokan lika liku lembah
Bawah sungai deras
Di jeram
Tempat kita  slulup
Menyelami dinginnya sanubari,
Tidak kalah indah
Dan menantang seperti
Di ketinggian
Sebelumnya

Mari lanjutkan hidup
Dengan bernafas panjang
Berirama
Selaras situasi

Memiliki semuanya
Dan tidak memiliki apapun
Senilai
Seimbang
Dengan bobot rasa
Cintamu
Pada dunia

Bila cintamu
Tegak lurus. ke langit NYA,
Kesempatan kedua ini
Jadikan penggugah hati
Untuk berterima atas segala kenangan terindah
Juga terpahit

Hidup ini lengkap
Sempurna
Bila semua warna hutan rasa telah kita lewati dengan lapang dada
Rasa terbuka

Betatapun hidup ini bernilai
Kekosongan nya
Jauh lebih bernilai
Dari Kepenuhan limbah ambisimu!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun