Dingin AC kamar 315
Membekukan hati
Yang menggelepar
Dikepung rasa bersalah
Dihujat penyesalan diri
Tiada habis
Kicau TV layar datar
Terus mengirimkan gambar
Gambar hiperialita
Drama kehidupan
Kebanyakan bumbu
Padahal atmosfer hari
Biru kelabu
Datar menyimpan misteri
Yang mesti kau koyak
Dengan kuku kuku gigih
Penuh keringat
Dan teriakan batin dalam asa
Bila kabar baik
Masih disungkup kabut halimun
Diperam sarang sarang usang
Dipucuk dahan tinggi
Rasamala langka
Rasamala malang
Biarkan
Biarkan telur nasib retak
Pecah matang
Pada waktu terbaiknya,
Jangan kau paksa
Jangan kau tergesa,
Semua benih sayap kebaikanmu
Akan menetaskan waktu
Kesempatan emas
Memperbaiki batin lairmu
Tanpa kau duga
Biarkan bulu bulu unggas
Menerbangkanmu
Ke tebing lebih tinggi
Puncak puncak tujuan
Melampaui batas mimpi
Dan kerasnya hati
Terbanglah
Terbangkan sayap hatimu
Menjelajahi cakrawala mungkin
Karena tak ada hidup sempurna
Bagi elang pemberani
Yang menunggu
Kesempatan bertualang
Setelah keluar dari cangkang telur ketakutan
Kecemasan
Dan putus asa
Bebaskan elang liar disangkar mata takutmu
Kepakkan sayapmmu
Kepakkan kebebasan takdir baikmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H