Bila hati tidak disitu
Fikiran mengembara
Jiwa terpenjara
Nyali terpasung
ambigu abadi
Duduk tak duduk
Berbaring tak berbaring
Sebuah titik singgah di bumi
Tetiba menjadi paling penting
Daripada yang lain
Karena oksigen disitu paling banyak dihirup
Rumput dan keramiknya  sering diinjak injak
Ya
Hanya sebuah noktah kecil
Di GPS
Membuat sebuah asa hati bersarang,
Bila suatu hari magnetnya hilang daya
Pulang tak pulang
Akhirnya tak penting benar
Lantaran di titik manapun di dunia ini
Sejatinya adalah rumah
Bagi hati yang ingin istirahat dan pulang
Rumah sejati tak perlu alamat lengkap
 dan nomer detail kode pos
Hanya perlu hembusan nafas panjang
Lega
Ya, Â kita telah sampai
Di titik lelah tualang
Di manapun itu
Disitulah sejatinya rumah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H