Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Panggil Pulang Sayang

4 Agustus 2021   23:49 Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu dari klien baruku
Dipanggil pulang
Ibu dari sahabatku
Nun jauh di Seberang
Saat lama aku tak bertandang,
Persis malam aku cengkrama dengannya dipanggil pulang
Bapak dari rekananku
Dipanggil pulang pula

Hari hari jadi sepi
Orang orang terdekat tadi
Tak tampak gigi putihnya
Apalagi senyumnya,
Cuaca sendu kelam
Tawar
Banal
Seperti ada gumpalan menyumpal
Di lubang tenggorok  nafas
Menghalangi basa basi

Lalu saudaraku
Dokter ganteng yang iklas
Melayani nelayan pantura
Ikut dipanggil pulang

Kawanku dokter
Kakaknya yang dokter
Dipanggil pulang pula

Sejatinya
Ini hari yang biasa
Tak beda kemarin,
Hanya lebih sunyi
Tak ada tawa lepas di kafe tempat kita nongkrong
Hanya gumam  kesal gelisah
Diblokade ppkm disana sini

Saat aku malas kembali ke sarang
Tetangga mudaku
Bergegas pulang
Membuka pintu rumahnya dengan semangat ingin cepat istirahat

Lalu sebotol besar creamy vanilla latte
Starbuck diangsurkannya dingin
Ke telapak tangan sepiku
Yang menggigil rindu cengkrama
Tanpa kata
Hanya senyum tulus barista
Yang khas
Yang membuat  penikmat kongkow malam malas dipanggil tersayang
pulang

Selalu ada alasan
Tambah segelas kopi
Tambah nyali penguat hati
Untuk menikmati  makna kesucian gelap
Dalam hati yang terang benderang
Menolak panggilan cepat pulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun