Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemas Adalah Kekasih Rasa, Kenapa Mesti Takut?!

19 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemas adalah kepiting, pasir,  dan ombak pantai kekasih rasa.  Kenapa kau takutkan?.  Indah kan... (gurujiwa) 

Cemas
Gelisah
Ketakutan tak jelas
Banyak hantu di kepala
Adalah semesta kecil
Yang amat mengganggu
Akhir akhir ini
Baik saat baru terjaga
Maupun menjelang lena

Takut tertular
Cemas mati tiba tiba
Stres memikirkan orang orang tersayang
Yang melekat di hati
Jadi lumut
Jadi epifit
Anggrek liar di hati

Cemas bila hutan kasih sayang
Yang kehijauan
Kerimbunan
Kesejukannya
Selama ini memeluk batin sepi
Menjalani hari
Musafir bumi,
Oase  titik henti
Perjalanan kaki
Hilang
Musnah
Dalam kejapan mata lena

Cemas
Dan rasa gila
Ingin hidup selama lamanya,
Sejatinya masalah kita semua

Padahal bila sedikit bersyukur
Dengan apa yang tersisa
Di tangan
Di dada
Di hati
Apa yang masih kita takutkan

Semua adalah fatamorgana
Ilusi fana
Perhiasan mata dunia semu saja

(Jujur tak ada rasa takut di hatiku akan apapun, hanya sedikit cemas, bila namaku kauhapus dari memori prioritas hatimu. Cuma itu sayang, lain tidak!?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun