Di kelor
Tenda kudirikan memintas angin
Berlindung dari jilatan panas perhatianmu
Disini
Tak ada tempat berlindung
Dari meriam kenangan
Para mortelo
Pengintip dari masa lalu
Demen mengintip musuh pelintas
Salah tindak tanduk
Salah tanda
Salah isyarat
Bisa ditembak meriam peringatan
Berhenti
Atau mnta ijin dulu
Di kelor
Bila dilihat dari langit
Ini mirip daun secuil
Penuh mukjizat
Di kelor
benteng mortelo
Terus mengintip sepanjang jaman
Setiap musuh
Yang menyelinap
Di kelor
Cinta berujung
Jangan menangis
Jangan remuk
Di.kelor
Cinta sejati
Sejarahnya panjang
Walau dunia tak selebar daun kelor
Tapi kalau saat gandrung
Ditolak
Hampa serasa
Tapi jangan gampang menyerah
Masih ada pulau hati lain
Yang lebih lebar
Lebih eksotis
Dari tubuh kelor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H